Rabu 11 Aug 2021 04:17 WIB

Arab Saudi Tangkap Ratusan Pegawai Pemerintah

Kerajaan Arab Saudi tidak pernah mengkonfirmasi nama-nama yang ditahan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Bendera Arab Saudi
Foto: AP/Amr Nabil
Bendera Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Arab Saudi mengumumkan penangkapan 207 pegawai di sekitar selusin kementerian pemerintah. Penangkapan itu dilakukan dalam penyisiran terbaru oleh badan antikorupsi atas perintah Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Mereka yang ditahan tidak disebutkan namanya dan tidak jelas kapan penangkapan dilakukan. Komisi Anti-Korupsi Nasional Arab Saudi atau Nazaha mengumumkan penangkapan itu pada Senin (9/8) malam.

Baca Juga

Nazaha mengatakan lebih dari 460 orang diselidiki. Sebagai hasilnya, 207 warga dan penduduk Saudi ditahan atas tuduhan korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan penipuan.

Mereka yang dituduh akan dirujuk ke penuntutan. Menurut Nazaha, mereka berasal dari garda nasional dan berbagai kementerian, termasuk pertahanan, dalam negeri, kesehatan, dan keadilan. Pada April, Nazaha mengatakan 176 orang dari seluruh sektor publik juga telah ditahan karena dugaan korupsi.

Pembersihan anti-korupsi oleh MBS dimulai pada akhir 2017. Upaya itu telah membantunya mengkonsolidasikan kekuasaan dan menjaring aset kerajaan senilai 106 miliar dolar AS. Warga negara Saudi telah lama mengeluhkan korupsi yang merajalela di pemerintahan dan dana publik yang dihamburkan atau disalahgunakan oleh pihak yang berkuasa.

Ketika itu, MBS menargetkan lebih dari 300 pangeran, tokoh masyarakat, dan pengusaha yang bersama-sama melambangkan struktur elite yang mengelilingi keluarga Al Saud yang berkuasa dan jaringan patronasenya yang luas. Dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun itu, pasukannya menangkap tokoh-tokoh paling kuat  dan menahan tanpa komunikasi di hotel mewah Ritz-Carlton di Riyadh selama berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan.

Beberapa orang kemudian dipindahkan ke penjara atau fasilitas penahanan lainnya di tengah laporan penganiayaan fisik. Sementara kerajaan tidak pernah mengkonfirmasi nama-nama yang ditahan, mereka termasuk miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal dan taipan konstruksi Saudi Bakr Binladin.

Tahun lalu, dua pejabat tinggi dicopot dari jabatan dan dirujuk ke pengadilan. Mereka termasuk pangeran yang mengawasi operasi Saudi di Yaman Letnan Jenderal Fahad bin Turki bin Abdulaziz dan putranya Pangeran Abdulaziz bin Fahad bin Turki yang merupakan wakil gubernur wilayah Jouf Arab Saudi. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement