Rabu 25 Aug 2021 20:20 WIB

KH Ahmad Rifai Arief, Ulama Santun Pendidik Umat (II)

KH Ahmad Rifai Arief percaya makin banyak sekolah Islam bermanfaat untuk umat Islam.

Pondok Pesantren Daar el-Qolam di Gintung, Jayanti, Tangerang, Banten.
Foto:

Pondok-pondok pesantren yang didirikan Kiai Rifa'i sering dikunjungi banyak tokoh, baik dalam skala nasional maupun internasional. Di antara tamu yang pernah menyambangi tempat-tempat itu adalah delegasi dari Universitas al-Azhar Kairo (Mesir), menteri agama Malaysia pada 1995, dan jajaran kabinet Presiden Soeharto pada 1990-an. Selama tiga dasawarsa sang kiai mengasuh keempat lembaga pendidikan Islam tersebut.

Sebagai upaya regenerasi dan kaderisasi, ia pun menempatkan adik-adiknya sebagai penanggung jawab keberlangsungan pondok-pondok pesantren itu. Pernah dirinya mengutarakan di hadapan seluruh santri, Walaupun saya mati, pondok-pondok pesantren ini tidak boleh mati. Harus tetap hidup dengan sistemnya, bukan sosok kiainya. Nasihat itu seperti menjadi wasiatnya menjelang tutup usia. Pada 14 Juni 1997, Kiai Rifa'i ditemukan seorang putranya dalam keadaan pingsan di atas sajadah shalat.

Ulama tersebut segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Para dokter menyatakan, mubaligh ini terkena serangan jantung dan harus menjalani perawatan medis. Namun, kondisinya terus menurun. Dua hari kemudian, tepatnya pada 16 Juni 1997 dokter mengatakan bahwa Kiai Rifa'i telah meninggal dunia. Kabar tersebut kemudian tersiar luas melalui televisi dan media massa nasional.

 

Dengan penuh kedukaan, lautan manusia mengiringi proses pemakaman jenazahnya. Sepeninggalan almarhum, sejumlah karib meneruskan amanah dalam mengasuh empat lembaga pendidikan yang telah dirintisnya.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement