Selasa 31 Aug 2021 12:22 WIB

Soudah dan Rijal Almaa, Wisata Alam Saudi untuk Dunia

Soudah dan Rijal Almaa kaya akan keragaman geografis, sejarah, dan budaya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Soudah dan Rijal Almaa, Wisata Alam Saudi untuk Dunia. Salah satu tempat wisata yang menjadi sorotan bagi industri pariwisata di Arab Saudi adalah pegunungan Soudah dan desa Rijal Almaa.
Foto: arab news
Soudah dan Rijal Almaa, Wisata Alam Saudi untuk Dunia. Salah satu tempat wisata yang menjadi sorotan bagi industri pariwisata di Arab Saudi adalah pegunungan Soudah dan desa Rijal Almaa.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Arab Saudi memperluas sektor pariwsata dan perhotelan untuk wisatawan internasional. Salah satu tempat wisata yang menjadi sorotan bagi industri pariwisata adalah pegunungan Soudah dan desa Rijal Almaa.

Soudah adalah puncak tertinggi di Arab Saudi, sekitar 3.000 meter di atas permukaan laut dan telah lama populer di kalangan penduduk setempat karena suhunya yang sejuk sepanjang tahun. Semua pemandangan yang dihadirkan sangat menakjubkan.

Baca Juga

Putra Mahkota Mohammed bin Salman meluncurkan Soudah Development Co. (SDC) untuk membantu Soudah dan sebagian Rijal Almaa di wilayah Asir menjadi tujuan wisata kelas dunia. Soudah dan Rijal Almaa kaya akan keragaman geografis, sejarah, dan budaya yang memberi pengunjung rasa otentik hubungan sosial dan memberi mereka berbagai pilihan tempat tinggal serta rekreasi.

Selain menarik wisatawan, tempat tersebut juga menarik perhatian para peneliti dan cendekiawan Barat selama beberapa dekade, seperti Insinyur Amerika Karl Twitchell. Penulis Abdullah bin Ali bin Hamid mengutip Twitchell yang menggambarkan keindahan pegunungan Soudah dan sumber airnya.

Salah satu artikelnya yang disusun oleh putranya, Mohammed bin Abdullah al-Hamid menunjukkan Jabal Tahlal dikenal dengan beberapa nama. Ini termasuk Jabal Asir, Gunung Hijau, atau Tawr al-Ghamam. Soudah menarik sekitar satu juta pengunjung per tahun. SDC berharap dapat mengembangkan destinasi yang akan menarik sebanyak dua juta pengunjung setiap tahun pada 2030.

Soudah dipenuhi dengan sumber daya ekonomi alam seperti besi. Profesor Sejarah Universitas King Khalid Ahmed Al-Fayeh menunjukkan penduduk daerah tersebut biasa mengambil mineral yang digunakan dalam industri tradisional, terutama besi dan timbal selain senyawa belerang yang digunakan dalam pembuatan pisau, keris, janbia dan pedang. Tak hanya itu, Soudah juga dikenal dengan industri tembikar dan kulit. Kekayaan alam yang mengesankan menjadi dasar proyek pariwisata modern termasuk hutan juniper dan pohon zaitun liar, serta ratusan pohon dan semak lainnya.

Dilansir Arab News, Selasa (31/8), saat musim panas, cuaca tetap sejuk karena suhu tidak melebihi 20 derajat Celsius dengan suhu rata-rata curah hujan tahunan 300-500 mm. SDC menanamkan 11 miliar riyal Saudi ke dalam infrastruktur lokal. Pengembangan yang direncanakan meliputi 2.700 kamar hotel, 1.300 unit hunian, dan 30 atraksi komersial dan hiburan. Proyek ini bertujuan meningkatkan kualitas layanan yang diberikan di area proyek dengan berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur melalui lebih dari 20 proyek senilai lebih dari 3 miliar riyal Saudi.

https://www.arabnews.com/node/1919976/saudi-arabia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement