REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Presiden Turki pada Senin (30/8) menandai Hari Kemenangan negara itu, yang sekaligus merupakan peringatan 99 tahun kekalahan besar tentara pendudukan Yunani di tangan Turki dalam Pertempuran Dumlupinar 1922.

“Kami memperingati 99 tahun Kemenangan Besar, salah satu landasan perjuangan kami. 30 Agustus adalah Hari Kemenangan bangsa kita, Siprus Turki, dan warga negara kita yang tinggal di berbagai negara di seluruh dunia,” kata Recep Tayyip Erdogan dalam pesan tertulis.

Erdogan juga mengenang Mustafa Kemal Ataturk, panglima perang kemerdekaan Turki dan pendiri Republik Turki, serta anggota terhormat parlemen Turki, dan para tentara heroik. Dia menekankan bahwa 30 Agustus adalah salah satu titik balik paling kritis dalam sejarah perjuangan Turki, yang membuka jalan bagi berdirinya Republik Turki.

"Terlepas dari segala macam krisis dan ketidakmungkinan, orang-orang Turki sekali lagi menunjukkan bahwa tanah ini adalah tanah air abadi kami," tambah presiden.

Kendali Turki atas Anatolia – wilayah Turki modern – dimulai dengan Pertempuran Malazgirt pada 26 Agustus 1071, di mana Dinasti Seljuk yang dipimpin oleh Sultan Alparslan mengalahkan tentara Bizantium. “Semangat, keyakinan, dan kemauan yang mengilhami Kemenangan Besar adalah yang membuka jalan bagi bangsa kita hari ini, seperti yang terjadi 99 tahun yang lalu,” tambah Erdogan.

Dia mengatakan, Turki telah menjadi harapan, tidak hanya bagi 84 juta warganya yang tinggal di dalam perbatasannya, tetapi juga ratusan juta orang lainnya dari Balkan hingga Asia, serta dari Afrika hingga Eropa. "Turki akan terus membela hak-hak kaum tertindas dan berjuang untuk perdamaian, keadilan, dan kebebasan di seluruh dunia," kata dia lagi.

Ikuti Whatsapp Channel Republika