Ahad 05 Sep 2021 20:19 WIB

Pemkot Yogya: Vaksinasi Pelajar Sudah 83 Persen

Pelajar yang wajib vaksin dari tingkat SD, SMP dan SMA mencapai 58 ribu pelajar.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Dua pelajar menjalani pemeriksaan kesehatan saat vaksinasi Covid-19 dosis pertama (ilustrasi).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Dua pelajar menjalani pemeriksaan kesehatan saat vaksinasi Covid-19 dosis pertama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyatakan, vaksinasi pelajar sudah selesai dilakukan. Capaian vaksinasi ini sudah mencapai 83 persen.

"Vaksinasi pelajar sudah selesai tanggal 4 September 2021 yang lalu, sudah mencapai 83 pelajar (divaksin) yang sekolah di Kota Yogya, mulai dari SD/madrasah-SMK/SMA/pondok sudah sudah divaksin," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi kepada wartawan dalam pesan tertulisnya, Ahad (5/9).

Heroe mengatakan, jumlah pelajar yang wajib vaksin dari tingkat SD, SMP dan SMA mencapai 58 ribu pelajar. Artinya, 83 persen yang sudah divaksin dari total tersebut yakni 48.140 pelajar.

Sehingga, masih ada 9.860 pelajar yang harus divaksin. Namun, katanya, pelajar yang belum vaksin tersebut sebagian besarnya tidak sedang berada di Kota Yogyakarta.

"Selebihnya masih berada di luar kota, di kampung halamannya masing-masing atau ada yang tidak dapat izin dari orangtuanya," ujar Heroe yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut.

Walaupun capaian vaksinasi pelajar sudah lebih dari 80 persen, pihaknya belum akan memulai pembelajaran tatap muka (PTM). Pemerintah Daerah (Pemda) DIY sendiri sebelumnya sudah menyebut bahwa salah satu syarat untuk dapat melaksanakan PTM yakni capaian vaksinasi minimal 80 persen.

Heroe menuturkan, pihaknya masih mempertimbangkan aspek epidemiologi untuk memulai PTM. Dikhawatirkan PTM dapat menimbulkan klaster baru penularan Covid-19 jika tidak dipersiapkan dengan matang.

"Meskipun lebih dari 83 persen siswa sudah vaksin, semua guru dan karyawan sudah vaksin dan sekolah sudah siap dari fasilitas serta metodenya, Kota Yogya masih menunggu aspek epidemiologinya. Terutama potensi terjadinya penularan," jelasnya.

Heroe menyebut, penambahan angka kasus positif Covid-19 sudah menunjukkan penurunan di Kota Yogyakarta. Walaupun begitu, secara keseluruhan di Provinsi DIY, ada beberapa kabupaten yang penambahan kasus harian masih di atas 100 kasus per hari.

Terlebih, varian Covid-19 Delta yang saat ini sudah menyebar di Kota Yogyakarta sangat memungkinkan terjadinya penularan yang lebih meluas. Sehingga, perlu pertimbangan dan kajian lebih lanjut sebelum memulai PTM agar tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19.

"Kita menghadapi Varian Delta yang sangat menular dengan cepat. Antisipasi kita tentu beda dengan persiapan yang sudah dilakukan pada varian virus Covid-19 sebelumnya," kata Heroe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement