Jumat 10 Sep 2021 21:08 WIB

Israel Perluas Perburuan Tahanan Palestina

Israel kerja sama dengan otoritas Palestina untuk memburu tahanan yang kabur.

 Petugas polisi dan penjaga penjara memeriksa tempat pelarian penjara di luar penjara Gilboa di Israel utara, Senin, 6 September 2021. Pasukan Israel pada hari Senin melancarkan perburuan besar-besaran di Israel utara dan Tepi Barat yang diduduki setelah beberapa tahanan Palestina melarikan diri semalam. dari fasilitas keamanan tinggi dalam pelarian yang sangat langka.
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Petugas polisi dan penjaga penjara memeriksa tempat pelarian penjara di luar penjara Gilboa di Israel utara, Senin, 6 September 2021. Pasukan Israel pada hari Senin melancarkan perburuan besar-besaran di Israel utara dan Tepi Barat yang diduduki setelah beberapa tahanan Palestina melarikan diri semalam. dari fasilitas keamanan tinggi dalam pelarian yang sangat langka.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel mengatakan perburuan untuk menemukan enam warga Palestina yang melarikan diri dari penjara awal pekan ini telah diperluas. Kolaborasi juga dilakukan dengan berbagai pihak terkait.

"Langkah ini diambil dengan kolaborasi yang tepat antara pihak-pihak keamanan terkait," kata Benny Gantz seperti dikutip oleh Israeli Broadcasting Corporation.

Baca Juga

"Operasi pencarian sedang berlangsung di semua wilayah dengan bekerja sama dengan otoritas Palestina," kata dia lagi.

Sumber, https://www.aa.com.tr/id/dunia/israel-umumkan-wilayah-perburuan-tahanan-palestina-diperluas-/2361365.

Gantz pun optimistis bahwa mereka akan dapat menemukan orang-orang yang melarikan diri. "Ada petunjuk intelijen. Saya yakin bisa menangkap keenam orang itu yang bersembunyi di antara jutaan warga,” tambah menteri.

Sementara itu, media Israel memperingatkan penangkapan atau pembunuhan enam tahanan Palestina akan menyebabkan situasi di Tepi Barat memanas.

Pada Senin, enam tahanan Palestina kabur dari Penjara Gilboa di Israel Utara yang dijaga ketat. Hal itu dianggap sebagai "kemenangan besar" oleh orang-orang Palestina, sementara Israel menganggapnya sebagai kegagalan keamanan dan intelijen.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement