Sabtu 11 Sep 2021 18:32 WIB

Kaburnya Tahanan Palestina Aib Bagi Intelijen Israel

Pembobolan penjara dipandang sebagai kegagalan keamanan dan intelijen Israel

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Petugas polisi dan penjaga penjara memeriksa tempat pelarian penjara di luar penjara Gilboa di Israel utara, Senin, 6 September 2021. Pasukan Israel pada hari Senin melancarkan perburuan besar-besaran di Israel utara dan Tepi Barat yang diduduki setelah beberapa tahanan Palestina melarikan diri semalam. dari fasilitas keamanan tinggi dalam pelarian yang sangat langka.
Foto: AP/Sebastian Scheiner
Petugas polisi dan penjaga penjara memeriksa tempat pelarian penjara di luar penjara Gilboa di Israel utara, Senin, 6 September 2021. Pasukan Israel pada hari Senin melancarkan perburuan besar-besaran di Israel utara dan Tepi Barat yang diduduki setelah beberapa tahanan Palestina melarikan diri semalam. dari fasilitas keamanan tinggi dalam pelarian yang sangat langka.

REPUBLIKA.CO.ID, NAZARETH -- Pasukan Israel pada Sabtu (11/9) menangkap dua dari enam tahanan Palestina yang melarikan diri dari penjara Israel dengan keamanan maksimum. Kedua pria itu ditemukan bersembunyi di tempat parkir truk di sebuah desa Arab di Israel utara, dekat kota Nazareth.

Faksi-faksi Palestina menilai kaburnya tahanan dari penjara Gilboa sebagai kemenangan besar. Pembobolan penjara dipandang sebagai kegagalan keamanan dan intelijen Israel.

Baca Juga

Pembobolan Penjara Gilboa mengejutkan otoritas Israel karena enam narapidana itu diam-diam menggali terowongan dari sel mereka ke luar penjara. Layanan Penjara Israel (IPS) sedang menyelidiki insiden itu, termasuk apakah penjaga di menara, dekat terowongan di luar penjara, sedang tidur saat para napi kabur.

Menurut IPS, kamera pengawas mendokumentasikan pelarian itu tetapi sipir penjara dan penjaga tidak memperhatikan tayangan kamera saat kejadian. "Rekaman kamera menunjukkan dua napi melarikan diri ke arah utara tetapi kami yakin ini adalah upaya untuk mengalihkan operasi pencarian," jelas polisi.

Penyelidikan awal menunjukkan enam tahanan Palestina keluar dari sel pada pukul 01.30 dengan menggali lubang di lantai kamar mandi mereka. Begitu keluar, mereka mengganti pakaian mereka di dalam sebuah mobil yang kemudian membawa mereka kabur.

Pada 01.49, polisi menerima telepon dari seorang warga yang berkendara di sekitar Penjara Gilboa. Dia melihat orang-orang mencurigakan di dekat penjara sedang memindahkan barang-barang.

Pukul 02.00, patroli polisi tiba di tempat kejadian dan pada pukul 02.14 warga lainnya menelepon polisi dan memberi tahu bahwa mereka melihat narapidana di dekat penjara. Pasukan keamanan Israel tidak mengumumkan rincian lebih lanjut tentang operasi pencarian mereka.

Rekaman video yang dibagikan oleh Polisi Israel menunjukkan petugas membawa kedua tahanan yang kabur dengan penutup mata dan borgol. Petugas membawa mereka ke dalam kendaraan polisi. Beberapa jam sebelumnya, polisi Israel telah menangkap dua tahanan lainnya sehingga total tahanan yang telah ditangkap menjadi empat. Sementara dua sisanya masih buron.

Salah satu pria yang ditangkap pada Sabtu pagi adalah Zakaria Zubeidi yang merupakan mantan komandan kelompok bersenjata Brigade Martir Al Aqsa Fatah di kota Jenin, Tepi Barat. Zubeidi sebelumnya pernah menerima amnesti Israel. Dia kembali ditangkap oleh Israel pada 2019 karena diduga terlibat dalam penembakan. Sementara lima tahanan lainnya adalah anggota kelompok militan Jihad Islam.

Di seberang Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, warga Palestina menggelar aksi protes untuk mendukung para tahanan yang melarikan diri tersebut. Mereka dinilai sebagai pahlawan dalam perjuangan Palestina untuk mendirikan negara yang merdeka dan merebut kembali wilayah yang dicaplok Israel dalam perang Timur Tengah 1967. Israel mengatakan warga Palestina yang terlibat dalam kegiatan kekerasan anti-Israel merupakan bagian dari teroris.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement