Senin 13 Sep 2021 12:02 WIB

Ganjar Temukan Ada Sekolah tak Disiplin Prokes Saat PTM

Gubernur inta setiap sekolah menyiapkan satgas Covid-19 untuk memantau prokes.

Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo di sela aktivitas bersepeda memantau pelaksanaan prokes pada pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 13 Semarang, Senin (30/8). (Ilustrasi)
Foto: Dok Humas Prov. Jateng
Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo di sela aktivitas bersepeda memantau pelaksanaan prokes pada pelaksanaan PTM terbatas di SMPN 13 Semarang, Senin (30/8). (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG-- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemukan sekolah di Kabupaten Klaten yang menggelar kegiatan tatap muka tetapi kurang menerapkan protokol kesehatan. Ganjar menegaskan, sekolah jangan memaksakan menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) bagi yang dinilai belum siap.

Sekolah yang dinilai belum siap melaksanakan PTM saat Ganjar melakukan sidak di Kabupaten Klaten, Senin (13/9) itu adalah SD Negeri 1 Wadunggetas. Menurut dia, protokol kesehatan Covid-19 di sekolah dasar itu tidak terlalu ketat sehingga berpotensi menyebarkan Covid-19.

"Ternyata gurunya belum diberi penjelasan oleh dinas (Dinas Kesehatan), sekolahnya belum, maka nanti kita akan komunikasikan dengan Pemkab Klaten agar diberikan penjelasan karena ini dianggap bukan PTM, dan ini hanya ujian," katanya, Senin (13/9).

Ia menegaskan, meski sekadar ujian dan bukan PTM resmi sekolah harus tetap menerapkan prokes ketat dan peran Satgas Covid-19 di sekolah pun penting untuk pengawasan. "Bahkan ada anak tadi yang masuk saja lolos tidak pakai masker, berarti tidak aware dong. Nah yang begini harus disiapkan satgasnya. Satgas Covid setiap sekolahan agar kemudian nanti mereka bisa kontrol, mulai dari masuk sampai pulang," katanya.

Karena itu, Gubernur menilai pentingnya pengajuan izin bagi sekolah sebelum menggelar kegiatan agar sekolah yang melaksanakan kegiatan, baik PTM atau bukan adalah sekolah yang benar-benar siap.

"Makanya kenapa setiap kegiatan sekolah itu kita minta mereka izin atau tidak boleh melakukan sama sekali. Rata-rata kalau sudah mengelola begini, dalam praktik mereka tidak cukup mudah untuk mengelola. Jadi itu masuk kategori tidak siap, kalau tidak siap ya, tidak boleh dipaksakan," tegas Ganjar Pranowo.

Baca juga : Tingkat Hunian Hotel di Jatim Meningkat

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement