Jumat 24 Sep 2021 15:10 WIB

Kang Emil Ajak Pelaku Usaha Optimistis Pulihkan Ekonomi

Pengusaha dihadapkan dua disrupsi, yaitu revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Foto: Dok Pemprov Jabar
Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil alias Kang Emil.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), M Ridwan Kamil alias Kang Emil mengajak pelaku usaha tetap menjaga optimisme untuk memulihkan perekonomian. Terlebih, saat ini mereka dihadapkan dengan dua disrupsi, yaitu revolusi industri 4.0 dan pandemi Covid-19.

"Saya ingin mengajak kawan-kawan untuk optimis," ujar Kang Emil saat Dialog Pemulihan Ekonomi Jawa Barat yang dilakukan secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (24/9).

Menurut dia, saat ini satu disrupsi yakni pandemi Covid-19 sudah berangsur membaik. Hal itu terlihat dari beberapa indikator penanganan Covid-19 yang mulai membaik. Salah satu contohnya adalah tingkat keterisian kamar tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit untuk pasien Covid-19 kini berada di angka enam persen.

Sebelumnya, angka BOR RS untuk Covid-19 pernah mencapai 91 persen pada saat varian Delta masuk ke Indonesia. "Saya sangat bersyukur, tapi juga harus tetap waspada sampai betul-betul Covid-19 mereda," kata Kang Emil.

Dari sisi makro juga, ekonomi Jabar menunjukkan tanda positif. Pertumbuhan ekonomi kuartal II 2021 tumbuh 6,13 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). Dari sisi ekspor juga, kata Kang Emil, Jabar tercatat sebesar 21,556 miliar dolar AS pada periode Januari hingga Agustus 2021.

Angka itu setara dengan 15,18 persen dari total ekspor Indonesia dan menjadikan Jabar juara pertama dari sisi ekspor. Sementara itu, investasi Jabar juga menjadi yang paling tinggi di Indonesia. Adapun penanaman modal asing (PMA) Jabar mencapai 1,5 miliar dolar AS atau 19,85 persen dari total realisasi PMA Indonesia.

"Problem pertama baru selesai yaitu serangan varian Delta yang memutus interaksi fisik, baru minggu-minggu ini berhasil kita kendalikan, sehingga pertemuan tatap muka, fisik interaksi sosial akan kita perbaiki," kata Kang Emil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement