Seorang spesialis hukum Syariah dan Imam Kepala Negara Bagian Imo, Suleiman Njoku, melukiskan gambaran suram ketika berbicara tentang mengidentifikasi diri sebagai seorang Muslim di wilayah Tenggara Nigeria.
"Ada banyak rasa frustrasi. Segera orang-orang kami menyadari bahwa Anda adalah seorang Muslim, tidak ada yang akan memberi Anda pekerjaan di sini. Itu pasti," kata Njoku. Beberapa orang bahkan disebut dikucilkan dan diusir oleh keluarga maupun masyarakat.
Sebagai Muslim Igbo, pihaknya disebut berada di sudut yang menantang dan tidak mudah. Tetapi, jika seseorang bisa menggunakan kebijaksanaan, maka akan ada hasil yang didapat.
Banyak orang tidak mempercayai Muslim karena faktor Boko Haram, serta temperamen beberapa Muslim di sana. Sebagian orang ini digambarkan sebagai ekstremis.
Ketika orang melihat hal-hal yang tidak berhubungan dengan agama, mereka akan tetap menghubungkannya dengan agama. Salah satunya, keyakinan jika melakukan pembunuhan, akan memiliki 70 istri di surga.
"Ketika saya datang ke sini sebagai imam kepala pada 2019, saya bisa menjembatani celah yang ada. Saya berbicara di radio, televisi, Facebook, semua. Banyak yang mulai memiliki pemahaman tentang apa arti Islam yang sebenarnya. Sayangnya, beberapa saudara Muslim kita di sini juga berperilaku bermusuhan. Dua api tidak bisa ada di satu tempat," lanjutnya.