Sabtu 25 Sep 2021 03:40 WIB

Mengintip Dunia Muslim Igbo di Tenggara Nigeria

Igbo adalah salah satu dari tiga kelompok etnis utama di Nigeria.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Muslim Nigeria.
Foto:

November lalu, massa yang marah menyerang komunitas Muslim di beberapa bagian kota universitas Nsukka, Negara Bagian Enugu, menyusul perselisihan di antara penduduk.

Pertengkaran itu diyakini dimulai setelah seorang wanita Muslim yang menjual tomat naik sepeda roda tiga komersial dari pasar desa ke tokonya. Tak lama, terjadi pertengkaran antara dia dan sopirnya mengenai ongkos.

Hal ini menyebabkan perusakan dan pembakaran properti milik Muslim di daerah tersebut oleh beberapa penduduk dari komunitas tuan rumah, dan selanjutnya pembakaran dua masjid di kota tersebut.

Gubernur Negara Bagian Enugu, Ifeanyi Ugwuanyi, segera meminta warga yang bertikai untuk menahan diri. Dia mengunjungi situs dan berjanji untuk membangun kembali masjid.

“Gubernur adalah orang yang cinta damai. Dia mempresentasikan dua masjid yang didesain ulang dan dibangun kembali, kepada komunitas Muslim baru-baru ini,” kata Ugwu. 

Tiga tahun lalu, markas Pemerintah Daerah Utara Igbo-Eze dibakar oleh pelaku tak dikenal. Gubernur yang sama lantas membangunnya kembali.

Meski demikian, Ugwu menyebut ada seorang gubernur sebelumnya yang tidak pernah berpikir ke arah itu. Hal ini pula yang membuat ia berpikir upaya rekonsiliasi sangat tergantung pada kondisi yang ada.

Mengomentari stereotip yang ada, ia mengatakan orang-orang dari keyakinan agama yang berbeda bereaksi dengan cara yang berbeda. Tindakan mereka tidak boleh dilihat sebagai perwakilan dari agama mereka.

Di sisi lain, Njoku mengatakan tanggung jawab Muslim Igbo lah untuk mengubah persepsi negatif yang dimiliki non-Muslim di wilayah tersebut tentang Islam.

Ia juga optimis tentang masa depan. Dia menyerukan adanya dialog dan saling menghormati di antara warga, terlepas dari keyakinan agama masing-masing. Dalam beberapa waktu terakhir, semuanya dirasa menjadi lebih baik. Ia beberapa kali berbicara dan berhubungan dengan pendeta, bahkan keduanya saling mengunjungi.

“Islam memberi tahu, jika Anda menyelamatkan satu nyawa saja, itu seperti menyelamatkan umat manusia. Jika Anda membunuh satu orang secara tidak adil, itu seolah-olah Anda telah membunuh seluruh umat manusia. Inilah ajaran Alquran. Jadi itulah yang saya ajarkan kepada mereka, bahwa Islam adalah damai, cinta dan kebenaran,” kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement