Sabtu 02 Oct 2021 01:35 WIB

Arab Saudi Umumkan Kelahiran Leopard Betina

Kelahiran Leporad jadi langkah penting untuk melestarikan spesies yang terancam punah

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Seekor bayi Leopard (Panthera Sp.) minum susu, (ilustrasi).
Foto: Antara
Seekor bayi Leopard (Panthera Sp.) minum susu, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Komisi Kerajaan untuk AlUla (RCU) di Arab Saudi mengumumkan macan tutul Arab betina yang beberapa bulan lalu berhasil dilahirkan dengan selamat. Kelahiran Leporad ini menjadi langkah penting untuk melestarikan spesies yang terancam punah.

Menurut lembaga pemerintah Arab Saudi, saat ini hanya tersisa 200 ekor macan tutul Arab di alam liar. Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) telah secara resmi menyampaikan bahwa spesies ini sedang kritis atau sangat terancam punah (critically endangered).

“Kelahiran ini penting karena merupakan satu langkah lebih jauh untuk menghidupkan kembali macan tutul Arab,” kata Direktur Cagar Alam Komisi Kerajaan untuk AlUla, Ahmed Almalki dilansir dari Alarabiya, Jum’at (1/10).

Dia pun percaya bahwa upaya penyelamatan macam tutul Arab tersebut sangat berarti untuk melindungi kehidupan di bumi.

“Kami percaya bahwa menyelamatkan spesies yang terancam punah seperti Leopard Arab sangat penting untuk melindungi planet kita dan keseimbangan alami ekosistem kita. Tujuan kami di RCU tidak lain adalah mengembalikan kekuatan keseimbangan alam,” jelas Almalki.

Macan tutul Arab dianggap sebagai anggota terkecil dari keluarga leopard dan diyakini pertama kali tiba di Arab hampir 500 ribu tahun yang lalu ketika muncul dari Afrika. Awalnya hanya sebagai hewan gunung, tapi sekarang sudah dianggap sebagai satu-satunya leopard gurun sejati.

Menurut RCU, anak Leopard betina tersebut lahir pada 23 April 2021 lalu. Identifikasi jenis kelamin dan pemeriksaan kesehatan pertamanya dilakukan pada 13 Juli. Anak Leopard itu sekarang menjadi salah satu dari 16 yang lahir dalam program penangkaran di Pusat Penangkaran Leoprad Arab di Taif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement