Senin 04 Oct 2021 09:46 WIB

Akun Twitter Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid Dibatasi

Meski dibatasi, namun pengguna tetap bisa melihat profil Mujahid.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
 Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.
Foto: AP/Muhammad Farooq
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Akun jejaring media sosial Twitter juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid sementara dibatasi oleh perusahaan atas dugaan adanya aktivitas ‘tidak biasa’.

Saat membuka profil akun Mujahid, Twitter memberikan pesan : “Perhatian: Akun ini sementara dibatasi. Anda melihat peringatan ini karena ada beberapa aktivitas tidak wajar dari akun ini. Apakah Anda masih ingin melihatnya?"

Baca Juga

Meski demikian, Twitter tetap menyediakan opsi untuk melihat profil Mujahid. Sebelumnya, cicitan juru bicara kelompok yang kini kembali berkuasa di Afghanistan itu membahas tentang ledakan bom di sebuah masjid di Ibu Kota Kabul dan diunggah pada Ahad (3/10) sore.

Mujahid juga sempat mengunggah foto-foto dengan keterangan bahwa perwakilan Taliban mendistribusikan kebutuhan pokok kepada orang-orang terlantar di Provinsi Panjshir. Belum jelas apa yang dimaksud dengan aktivitas tidak biasa oleh Twitter di akun tersebut.

Selama ini Mujahid dikenal sebagai juru bicara baru Taliban yang muncul di sebuah konferensi pers setelah kelompok itu merebut kendali atas Kabul pada pertengahan Agustus. Ia diketahui mempelajari bidang yurisprudensi Islam dari Seminari Haqqania di barat laut Pakistan.

Baca juga : Hamas Berharap Taliban Bantu Perjuangan Palestina

Selama bertahun-tahun pada periode ketika pasukan Amerika Serikat (AS) ditempatkan di Afghanistan, Mujahid beroperasi dalam bayang-bayang. Ia sekarang menjabat sebagai juru bicara resmi Taliban dan telah membuat beberapa pernyataan tentang pemerintahan di Afghanistan sejak kelompok itu merebut kekuasaan. Ia juga aktif menggunakan platform media sosial Twitter untuk membuat pernyataan resmi atas nama Taliban.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement