Rabu 06 Oct 2021 13:37 WIB

Arab Saudi Izinkan Masuk Siswa dari Negara Zona Merah

Mereka tidak perlu menghabiskan 14 hari di negara ketiga sebelum masuk.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Izinkan Masuk Siswa dari Negara Zona Merah. Petugas mengukur suhu penumpang di Bandara Internasional Riyadh, Arab Saudi.
Foto: Al Arabiya
Arab Saudi Izinkan Masuk Siswa dari Negara Zona Merah. Petugas mengukur suhu penumpang di Bandara Internasional Riyadh, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengumumkan anggota fakultas akademik dan guru universitas, perguruan tinggi, sekolah, dan lembaga kejuruan dan teknis dari negara yang menghadapi larangan perjalanan akan diizinkan masuk ke Kerajaan. Siswa penerima beasiswa dari negara-negara ini juga diizinkan langsung masuk. 

Mereka tidak perlu menghabiskan 14 hari di negara ketiga selama periode antara keberangkatan dari negara mereka dan kedatangan di Kerajaan. Tetapi bagi mereka yang belum mengambil dosis vaksin Covid-19, akan tetap berada di karantina institusional pada saat tiba di Kerajaan. Mereka harus divaksinasi selama masa karantina.

Baca Juga

Saat ini, ada 10 negara yang menghadapi larangan bepergian. Di antaranya India, Pakistan, Indonesia, Mesir, Turki, Brasil, Ethiopia, Vietnam, Afghanistan, dan Lebanon.

Dilansir di Saudi Gazette, keputusan kementerian mencakup kategori orang asing dari negara-negara yang dilarang bepergian, sebagai berikut.

 

1. Anggota fakultas dan sejenisnya di universitas, perguruan tinggi dan institut

2. Guru pendidikan umum

3. Otoritas Pelatihan di Perusahaan Pelatihan Teknis dan Kejuruan (TVTC) dan lembaga pelatihan

4. Siswa penerima beasiswa.

Mereka yang telah menerima satu dosis vaksin atau telah selesai menerima dosis vaksin di dalam Kerajaan dibebaskan dari karantina institusional. Hal ini juga berlaku untuk pendamping dari kategori ekspatriat dan keluarga mereka, serta karyawan di sektor publik dan swasta. Kementerian juga mencabut penangguhan perjalanan warga Saudi di bawah usia 18 tahun ke Bahrain, dengan penerapan persyaratan perjalanan yang diumumkan sebelumnya.

“Langkah-langkah baru diambil mengingat upaya besar yang dilakukan oleh pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman untuk membendung penyebaran virus corona dan berdasarkan apa yang disampaikan oleh otoritas kesehatan yang kompeten di Kerajaan,” kata sumber tersebut.

Sumber itu juga menekankan perlunya semua orang mematuhi tindakan pencegahan dan protokol pencegahan, dan tidak bersikap lunak dalam penerapan persyaratan kesehatan. “Semua tindakan pencegahan dan pencegahan untuk perjalanan tunduk pada evaluasi berkelanjutan oleh Otoritas Kesehatan Masyarakat (Weqaya) sesuai dengan perkembangan terbaru dalam situasi pandemi,” kata sumber itu.

Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan perintah mengizinkan masuk langsung ekspatriat yang telah mengambil dua dosis vaksin virus corona dari Arab Saudi untuk memasuki Kerajaan. Kebijakan itu termasuk juga diplomat asing, praktisi kesehatan dan keluarga mereka dari negara-negara yang menghadapi larangan perjalanan. 

 

https://saudigazette.com.sa/article/611798/SAUDI-ARABIA/Saudi-Arabia-allows-direct-entry-of-school-university-teachers-from-countries-facing-travel-ban

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement