"Termasuk saya kira tentang pendidikan Islam yang tidak semata-mata melakukan transfer of knowledge tetapi juga transfer of value. Cara kita berinteraksi dalam pendidikan, desain kurikulum dan pembelajaran sampai pada bagaimana kita mengoptimalkan teknologi sebagai piranti penting mengembangkan pendidikan harus mengalami penyesuaian," jelas Wamenag.
Ia mengatakan, setiap individu dituntut mengembangkan kreativitas dan inovasinya dalam menggunakan teknologi bagi pengembangan dunia pendidikan. Karena pendidikan, bukan hanya transmisi pengetahuan, tetapi juga bagaimana memastikan pembelajaran tetap tersampaikan dengan baik.
"Tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi komunitas pendidikan, bagaimana penggunaan teknologi dapat membantu membawa mahasiswa dan pelajar menjadi kompeten di abad ke-21. Keterampilan yang paling penting pada abad ke-21 adalah self-directed learning atau pembelajar mandiri sebagai outcome dari ikhtiar pendidikan," ujarnya.
Ia mengatakan, situasi ini bukan hanya menjadi tantangan bagi mahasiswa, namun juga para dosen dalam menyampaikan edukasi. Sebab para dosen perlu memastikan bahwa mahasiswa memahami materi pembelajaran dengan baik.