Kamis 07 Oct 2021 18:53 WIB

Pakar PBB: Vaksin Malaria akan Disuntikkan pada Anak Afrika

Vaksin malaria harapan baru anak Afrika agar tumbuh sehat.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Pakar PBB: Vaksin Malaria akan Disuntikkan pada Anak Afrika. Vaksin malaria.
Foto: talkafrique
Pakar PBB: Vaksin Malaria akan Disuntikkan pada Anak Afrika. Vaksin malaria.

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan vaksin malaria pertama di dunia harus diberikan kepada anak-anak di seluruh Afrika. Langkah ini diharapkan dapat memacu upaya yang terhenti untuk mengekang penyebaran penyakit parasit tersebut.

Melansir dari Ahram Online, Kamis (7/10), setelah pertemuan kelompok penasihat vaksin badan kesehatan PBB, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan keputusan ini menandai sebagai momen bersejarah.

Baca Juga

Direktur WHO Afrika Matshidiso Moeti menyambut baik keputusan tersebut. Menurutnya, keputusan itu adalah harapan baru anak-anak Afrika agar dapat tumbuh dengan sehat dan selamat.

"Rekomendasi hari ini menawarkan secercah harapan bagi benua yang memikul beban penyakit terberat dan kami berharap lebih banyak anak Afrika dilindungi dari malaria dan tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat," kata Moeti.

WHO menyebutkan keputusan mereka didasarkan pada hasil dari penelitian yang sedang berlangsung di Ghana, Kenya, dan Malawi yang telah melacak lebih dari 800 ribu anak sejak 2019. Vaksin malaria yang dikenal sebagai Mosquirix dikembangkan oleh GlaxoSmithKline pada 1987.

Meskipun ini adalah yang pertama disahkan, namun hanya mampu memberikan efektivitas 30 persen dan membutuhkan hingga empat dosis, kemudian perlindungan memudar setelah beberapa bulan. Akan tetapi, mengingat beban malaria yang sangat tinggi di Afrika, para ilmuwan mengatakan vaksin masih bisa berdampak besar. Kasus malaria menyerang lebih dari 200 juta orang di dunia per tahun dan 400 ribu kematian.

"Ini adalah langkah maju yang besar. Ini adalah vaksin yang tidak sempurna, tetapi masih akan menghentikan ratusan ribu anak dari kematian," kata Direktur Cambridge Institute for Medical Research Julian Rayner yang bukan bagian dari keputusan WHO. 

https://english.ahram.org.eg/NewsContent/2/8/426460/World/Region/UN-experts-say-malaria-shot-should-be-used-in-Afri.aspx

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement