Sabtu 09 Oct 2021 13:39 WIB

ISIS-K Klaim Ledakan Bom di Masjid Afghanistan

ISIS-K mengaku bertanggung jawab dan mengidentifikasi pengebom sebagai Muslim Uighur

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Orang-orang yang terluka berbaring di tempat tidur di sebuah rumah sakit setelah serangan bom di Afghanistan. ISIS-K mengaku bertanggung jawab dan mengidentifikasi pengebom sebagai Muslim Uighur. Ilustrasi.
Foto: AP/Mohammad Asif Khan
Orang-orang yang terluka berbaring di tempat tidur di sebuah rumah sakit setelah serangan bom di Afghanistan. ISIS-K mengaku bertanggung jawab dan mengidentifikasi pengebom sebagai Muslim Uighur. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Puluhan orang tewas dalam ledakan dahsyat di sebuah masjid yang dipenuhi jamaah Syiah di Kota Kunduz, Afghanistan utara pada Jumat (8/10) waktu setempat. ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui Telegram.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Telegram, kelompok itu mengatakan seorang pengebom bunuh diri ISIS-K meledakkan rompi peledak di tengah kerumunan jamaah Syiah yang berkumpul di dalam masjid. Dalam klaim tanggung jawabnya, afiliasi ISIS di kawasan itu mengidentifikasi pengebom sebagai Muslim Uighur.

Baca Juga

ISIS-K mengatakan serangan itu menargetkan Syiah dan Taliban karena kesediaan mereka untuk mengusir warga Uighur untuk memenuhi tuntutan dari China. Pernyataan itu dibawa oleh kantor berita Aamaq yang terkait dengan ISIS.

Jamaah yang menjadi sasaran serangan Jumat adalah Hazara, yang telah lama menderita diskriminasi ganda sebagai etnis minoritas dan sebagai pengikut Islam Syiah di negara mayoritas Sunni. Kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan kelompok ISIS memang memiliki sejarah panjang menyerang Muslim Syiah Afghanistan.

Rekaman video yang tersebar menunjukkan jasad para jamaah yang tengah salat Jumat dikelilingi oleh puing-puing di dalam Masjid Gozar-e-Sayed Abad. Laporan berbeda mengemuka tentang jumlah korban. Misi PBB untuk Afghanistan mengatakan bahwa ledakan itu menewaskan dan melukai lebih dari 100 orang.

Wakil kepala polisi untuk provinsi Kunduz, Dost Mohammad Obaida, juga mengatakan setidaknya 100 orang tewas atau terluka dalam serangan itu. Dia menyebut sebagian besar dari mereka telah tewas.

"Saya meyakinkan saudara-saudara Syiah kami bahwa Taliban siap untuk memastikan keselamatan mereka," kata Obaida seperti dikutip laman Aljazirah, Sabtu (9/10).

Menurutnya penyelidikan masih berlangsung. Kantor Berita Bakhtar yang dikelola pemerintah mengatakan sedikitnya 46 orang tewas, sementara lebih dari 140 orang terluka di dalam masjid di daerah Khan Abad di kota Kunduz.

Seorang wakil direktur departemen kesehatan provinsi itu mengatakan ada sekitar 50 orang tewas dan sedikitnya 50 orang terluka. Koresponden Aljazirah, Hashem Ahelbarra, melaporkan dari kota utara Mazar-i-Sharif bahwa warga di Kunduz telah menggambarkan pemandangan yang mengerikan tentang ledakan di masjid itu.

"Mereka berjuang untuk menangani sisa-sisa manusia yang berserakan di halaman belakang masjid," kata Ahelbarra. "Mereka memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat dalam beberapa jam ke depan karena mereka mengatakan banyak orang yang terluka berada dalam kondisi kritis," ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement