Jumat 22 Oct 2021 12:55 WIB

Rabiul Awal dan Sunnah Nabi SAW yang Ditinggalkan 

Rabiul Awal adalah momentum untuk hidupkan kembali sunnah Nabi

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Rabiul Awal adalah momentum untuk hidupkan kembali sunnah Nabi. Ilustrasi Rasulullah
Foto: Republika/Mardiah
Rabiul Awal adalah momentum untuk hidupkan kembali sunnah Nabi. Ilustrasi Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, — Mengamalkan sunnah pada Rabiul Awal tidak hanya memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabiul Awal. Tetapi lebih dari itu, sebagai umat Islam juga harus mengamalkan sunnah yang dianjurkan Rasulullah.  

Karena mengamalkan sunnah merupakan wujud dari kecintaan umat kepadanya, sebagaimana dalam riwayat hadits: 

Baca Juga

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

“Tidak seorang pun di antara kalian beriman (dengan iman yang sempurna) sampai aku (Nabi Muhammad) lebih dicintainya daripada anaknya, orangtuanya, dan seluruh umat manusia (HR Muslim). Demikian juga dalam firman Allah SWT dalam surat At Taubah ayat 24: 

 

قُلْ إِنْ كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

“Katakanlah, "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” 

Terdapat sejumlah amalan sunnah yang mulai banyak ditinggalkan, dan Rabiul Awal adalah momentum kembali menghidupkan sunnah tersebut.  Berikut sunnah yang sering ditinggalkan, di antaranya:  

Pertama, sholat dhuha. Dari Abu Dzar RA bahwasanya Nabi Muhammad bersabda:

عنْ أَبي ذَرٍّ- رضى الله عنه- أَنَّ رسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قالَ: يُصْبِحُ عَلى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحدِكُمْ صَدَقةٌ: فكُلُّ تَسْبِيحةٍ صدقَةٌ، وكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وكُلُّ تَكْبِيرةٍ صدقَةٌ، وَأَمْرٌ بِالمعْرُوفِ صَدقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنكَرِ صدقَةٌ. وَيُجْزِيءُ مِنْ ذلكَ ركْعتَانِ يَرْكَعُهُما منَ الضُّحَى  

“Setiap sendi dari manusia wajib untuk disedekahi setiap hari dimana matahari terbit. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid sedeka, setiap tahlil sedekah, takbir sedekah, amar makruf sedekah, mencegah kemungkaran sedekah, dan cukuplah dari itu semua adalah dua rakaat yang dilakukan di waktu Dhuha.”       

Ledua, dzikir pagi, beberapa bacaan dzikir pagi di antaranya adalah sebagai berikut:

أصبحنا على فطرة الإسلام، وعلى كلمة الإخلاص، وعلى دين نبينا محمد صلى الله عليه وسلم، وعلى ملة أبينا إبراهيم حنيفا مسلما، وما كان من المشركين

“Kami berpagi hari ini di atas fitrah Islam, di atas kalimat ikhlas [tauhid], di atas agama nabi kami Muhammad ﷺ, dan di atas ajaran ayah kami Nabi Ibrahim yang hanif dan muslim, dan dia bukan termasuk golongan musyrikin.” (HR Ahmad)

اللهمّ أنت ربي لا إله إلّا أنت خلقتني وأنا عبدُك وأنا على عهدِك ووعدِك ما استطعتُ أعوذ بك من شرّ ما صنعتُ أبوءُ لَكَ بنعمتكَ عَلَيَّ وأبوء بذنبي وفاغفر لي فإنّه لا يغفرُ الذنوب إلّا أنت

“Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Rabb-ku, Tiada Ilah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu, aku akan berusaha memenuhi janji-janjiku kepada-Mu sekuat tenagaku, aku berlindung kepada-Mu dari apa perbuatan jelekku, aku mengakui akan nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui juga atas dosa yang pernah aku perbuat, maka ampunilah diriku, sesungguhnya tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau ya Allah.” 

 

Sumber: elbalad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement