Ahad 24 Oct 2021 16:32 WIB

Masjid, Sekolah Pertama dalam Peradaban Islam

Di masjid, umat Islam kala itu mendengar ceramah, baca buku, dan menuntut ilmu.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET
Foto: Republika/Yogi Ardhi
ILUSTRASI SUNSET, MENARA MASJID, ILALANG, SILUET

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah Rasulullah mengenalkan Islam, agama Islam berkembang pesat. Banyak orang yang menuntut ilmu, tepatnya belajar Alquran di masjid yang nantinya akan ada lembaga pendidikan formal.

Sejarawan Islam Ibnu Khaldun mengatakan dalam Muqaddimah, mengajarkan Alquran kepada anak-anak adalah simbol Islam. Muslim menerapkan kebijakan tersebut di semua kota untuk mendapat keyakinan yang kuat dari ayat Alquran dan hadits Nabi.

Baca Juga

Lembaga pendidikan pertama di dunia Islam yang didirikan cukup informal. Masjid digunakan sebagai tempat pertemuan orang yang berkumpul dengan ulama. Mereka mendengar ceramah, membaca buku, dan menuntut ilmu. Beberapa ulama terbesar belajar dengan cara itu.

Keempat pendiri mazhab, yaitu Imam Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, dan Ibnu Hanbali memperoleh pengetahuan mereka dengan duduk dalam pertemuan dengan ulama lain yang biasa dilakukan di masjid untuk membahas dan mempelajari hukum Islam.

Beberapa sekolah di seluruh dunia Muslim melanjutkan tradisi pendidikan informal ini. Di tiga tempat paling suci Islam, seperti Masjidil Haram di Makkah, Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjid al-Aqsa di Yerusalem, para ulama secara teratur duduk dan memberikan ceramah bagi siapa saja yang ingin bergabung. Namun, seiring berjalannya waktu, umat Islam mulai membangun lembaga formal yang didedikasikan untuk pendidikan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement