Senin 25 Oct 2021 05:30 WIB

Sengketa Gedung Ikonik di Barnet Berujung Islamofobia

Sengketa penjualan gedung ikonik di Barnet berujung Islamofobia

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia (ilustrasi)
Foto:

"Kami minta maaf karena tidak semua orang menyambut mereka ke wilayah ini dengan cara yang kami inginkan, dan kami sedih kehilangan mitra dalam pekerjaan penting dialog antaragama di Golders Green," ucapnya.

Ketua Barnet Citizens Ed Marsh mengatakan, ini adalah saat yang menyedihkan bagi wilayah Barnet dan mengirimkan pesan yang salah tentang jenis tempat yang hangat, ramah, dan inklusif di Barnet. "Sejak awal Markaz (MTE) telah berusaha untuk menggunakan dan melestarikan landmark lokal yang ikonik dan telah muncul fitnah dan kebohongan yang didorong oleh rasisme dan Islamofobia," ujarnya.

"Hasil dari ini adalah komunitas Muslim yang telah memberikan kontribusi besar bagi wilayah kami selama beberapa dekade diusir," kata Marsh.

Namun, juru bicara Kelompok Lingkungan Warga Golders Green, Alan Jacobs, yang memimpin kampanye menentang perencanaan MTE, menekankan kekhawatiran kelompok tersebut yaitu seputar lalu lintas di daerah tersebut.

 

"Kami senang bahwa masa depan Hippodrome telah diselesaikan dan berharap untuk menyambut Gereja Hillsong ke Golders Green. Penentangan terhadap aplikasi pemilik sebelumnya adalah tentang dampak tujuh hari seminggu pada kemacetan, parkir dan fasilitas lokal. Penggunaan gereja dibatasi terutama pada hari Ahad yang dapat diakomodasi dengan lebih baik oleh Golders Green," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement