Jumat 29 Oct 2021 04:37 WIB

Vaksinasi Penuh di DKI, Bali, dan DIY Capai 50 Persen

Vaksinasi Penuh di DKI, Bali, dan DIY Capai 50 Persen

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Muhammad Hafil
Vaksinasi Penuh di DKI, Bali, dan DIY Capai 50 Persen. Foto: Vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Vaksinasi Penuh di DKI, Bali, dan DIY Capai 50 Persen. Foto: Vaksin Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, vaksinasi dosis pertama di Indonesia per 24 Oktober telah mencapai 54,27 persen. Sedangkan pada dosis kedua baru mencapai 33,18 persen.

Dari data KPC PEN, terdapat 13 provinsi yang cakupan vaksinasi dosis kedua telah mencapai di atas 30 persen, yakni DKI, Bali, DIY, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Banten, Kalimantan Timur, Jambi, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Jabar, dan Jateng. Bahkan di DKI, Bali, dan DIY 50 persen penduduknya telah divaksin dosis penuh.

Baca Juga

“Kami apresiasi upaya pemerintah daerah dan sikap kooperatif dari masyarakat di provinsi yang saya sebutkan karena turut berkontribusi dalam capaian ini,” ujar Wiku saat konferensi pers, dikutip pada Jumat (29/10).

Kendati demikian, masih terdapat 21 provinsi yang capaian dosis keduanya kurang dari 30 persen. Wiku pun mengingatkan, pentingnya pemerintah daerah untuk memastikan masyarakatnya telah mendapatkan perlindungan maksimal terhadap Covid-19 melalui vaksinasi dosis penuh ini. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi kenaikan kasus pada periode Natal dan Tahun Baru mendatang.

Selain itu, vaksinasi dosis penuh juga dapat meminimalisir gejala berat sehingga yang terkonfirmasi positif tidak harus dirawat di fasilitas kesehatan. Wiku menyebut, saat ini Indonesia telah menjadi salah satu negara dengan jumlah tertinggi orang yang telah divaksinasi minimal dosis pertama.

Namun, ia mengingatkan agar pemerintah perlu meningkatkan cakupannya terhadap target sasaran vaksinasi di Indonesia.

“Dari sisi pemerintah sedang dilakukan upaya percepatan peningkatan capaian vaksinasi utamanya dosis kedua,” tambah dia.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement