Jumat 29 Oct 2021 12:04 WIB

Pengusaha Kupang Diminta Dukung Pemulihan Ekonomi

Pemulihan ekonomi Kupang tak bisa pemkot lakukan sendiri.

Pasar tradisional (ilustrasi). Pengusaha di Kota Kupang, NTT, diminta mendukung pemulihan ekonomi setempat.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pasar tradisional (ilustrasi). Pengusaha di Kota Kupang, NTT, diminta mendukung pemulihan ekonomi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man meminta dukungan para pelaku usaha untuk melakukan upaya pemulihan ekonomi di sana dari dampakpandemi Covid-19.

"Kami sangat mengharapkan dukungan pelaku usaha untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi di Kota Kupang," kata Hermanus saat membuka sosialisasi kebijakan penanaman modal dan sosialisasi kemitraan usaha serta bimbingan teknis sistem online single submission (OSS) dan sistem laporan kegiatan penanaman modal (LKPM) Online di Kupang, Nusa Tengara Timur, Kamis (28/10).

Baca Juga

Ia mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo pada masa pandemi Covid-19 pemerintah daerah memiliki tiga tugas utama. Yakni penanggulangan Covid-19 termasuk vaksinasi, memberikan bantuan sosial bagi warga yang terdampak pandemi Covid-19, serta pemulihan ekonomi.

"Untuk tugas ketiga tentunya butuh kerja sama dan dukungan dari para pelaku usaha," kata dia.

Hermanus mengakui kolaborasi antara pemerintah dan para pelaku usaha telah berjalan dengan baik, dibuktikan dengan keberhasilan menekan angka kemiskinan hingga di bawah 10 persen. Capaian ini lebih baik jika dibandingkan dengan capaian di tingkat Provinsi NTT maupun nasional yang nilainya di atas belasan persen.

Dia menambahkan, memasuki era digital dengan pemanfaatan teknologi memudahkan berbagai aktivitas masyarakat. "Termasuk pengurusan izin usaha bisa dilakukan secara daring. Tugas pemerintah memberi peluang yang mempermudah bisnis pelaku usaha, mulai dari perizinan dan pendaftaran," kata dia.

Ia menegaskan sosialisasi itu untuk memastikan kegiatan ekonomi di ibu kota Provinsi NTT tidak berhenti. Saat ini sudah ada kurang lebih 400 permohonan izin usaha baru yang diajukan selama masa pandemi Covid-19.

"Ini menandakan ekonomi kita bergeliat meski di tengah pandemi," kata Hermanus.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement