Raja Kubu juga mendukung syiar Islam yang disebarkan Haji Ismail. Pada 1907, sang alim diangkat menjadi mufti kerajaan tersebut. Dengan jabatan ini, ia menjadi tokoh masyarakat dan negara. Orang-orang selalu datang kepadanya untuk mendapatkan solusi atas permasalahan sosial dan agama. Dalam memberikan jalan tengah, dirinya selalu penuh hikmah dan menyampaikan nasihat- nasihat yang baik (mauidzah hasanah).
Atas segala kemampuan dan kharisma ser ta besarnya pengaruh yang dimiliki oleh H Ismail Mundu, maka pada tanggal 31 Agustus 1930 M (1349 H) ia mendapatkan penghar gaan dari pemerintah kolonial Belanda. Yakni, bintang jasa dan honorarium dari Ratu Wilhelmina. Jabatan Mufti disandang oleh H Ismail Mundu sampai dirinya kembali menunaikan ibadah haji untuk ketiga kalinya.