Ahad 21 Nov 2021 08:00 WIB

Israel Kembalikan Jenazah Remaja yang Tertukar

Jenazah yang tertukar dikembalikan Israel.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Muhammad Hafil
Israel Kembalikan Jenazah Remaja yang Tertukar. Foto:  Tentara Israel dikerahkan di sebelah pagar keamanan, dekat desa Israel Muqabla, dekat dengan kota Jenin, Tepi Barat, 6 September 2021. Sejumlah tahanan keamanan melarikan diri dari Penjara Gilboa, kata Kantor Perdana Menteri Israel pada 6 September.
Foto: EPA-EFE/ATEF SAFADI
Israel Kembalikan Jenazah Remaja yang Tertukar. Foto: Tentara Israel dikerahkan di sebelah pagar keamanan, dekat desa Israel Muqabla, dekat dengan kota Jenin, Tepi Barat, 6 September 2021. Sejumlah tahanan keamanan melarikan diri dari Penjara Gilboa, kata Kantor Perdana Menteri Israel pada 6 September.

REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH -- Para pejabat Israel pada Sabtu (20/11) mengkonfirmasi  berhasil mengembalikan jenazah seorang Palestina berusia 14 tahun. Pengembalian ini setelah Tel Aviv secara keliru menyerahkan mayat yang berbeda kepada keluarga remaja itu pada malam sebelumnya.

Amjad Abu Sultan terbunuh bulan lalu saat diduga melemparkan bom api di Tepi Barat yang diduduki. Sekitar selusin warga Palestina yang meneriakkan “salam kepada martir” berkumpul di sekitar tubuh setelah diserahkan ke pihak Palestina di sebuah pos pemeriksaan militer Israel di dekat kota Betlehem, Tepi Barat. Mereka membungkus jenazah dengan bendera Palestina dan ambulans membawa mayat itu pergi.

Baca Juga

Kesalahan pengembalian jenazah, menurut tentara Israel, sebagai kesalahan yang disayangkan. Sikap ini mempertajam fokus pada kebijakan kontroversial Israel untuk menahan jenazah warga Palestina yang terbunuh saat diduga melakukan serangan.

Israel mengatakan kebijakan itu berfungsi sebagai pencegah serangan di masa depan dan pengaruh untuk pertukaran tahanan. Sementara kelompok hak asasi mengatakan tindakan itu adalah bentuk hukuman kolektif yang dijatuhkan pada keluarga yang berduka.

Israel setuju untuk mengembalikan jenazah Abu Sultan dan Isra Khazimia pada Jumat (19/11) dengan alasan kemanusiaan. Abu Sultan masih di bawah umur ketika melakukan dugaan serangannya, sementara Isra Khazimia dilaporkan memiliki masalah kesehatan mental.

Sabtu pagi, ayah Amjad mengatakan keluarga memberi tahu tentara tentang kesalahan tersebut setelah menerima mayat di sebuah pos pemeriksaan dekat Betlehem. "Putra saya berusia 14 tahun dan jenazah lainnya berusia 30 atau 40 tahun,” kata Ussama Abu Sultan.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Jumat, tentara Israel meminta maaf atas kesalahan yang disayangkan dan mengatakan kesalahan itu sedang ditinjau. Menurut tentara Israel, Abu Sultan meninggal dunia pada Oktober ketika mencoba melemparkan bom api ke mobil-mobil di dekat pemukiman Israel.

Sedangkan,Khazimia ditembak mati oleh polisi Israel pada September setelah diduga berusaha menikam seorang petugas di Kota Tua Yerusalem. Jenazahnya dimakamkan Sabtu di desa keluarganya Qabatiya di Tepi Barat Utara.

Israel memiliki catatan panjang perdagangan tahanan dan mayat dengan musuh-musuhnya. Kondisi telah memperjelas niatnya untuk mengambil sisa-sisa dua tentara Israel yang ditahan oleh kelompok militan Palestina Hamas yang memerintah Jalur Gaza.

Menurut kelompok hak asasi Palestina Pusat Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Yerusalem, Israel saat ini menahan sekitar 80 mayat Palestina. Dengan banyak yang akhirnya terkubur di kuburan yang tidak disebutkan namanya di sejumlah kuburan rahasia, kelompok hak asasi mengatakan peristiwa baru ini adalah kasus lain dengan otoritas Israel berjuang untuk menemukan atau mengidentifikasi mayat Palestina. 

Sumber:

https://apnews.com/article/middle-east-israel-west-bank-prisoner-exchange-b3a14015734e70804c7100463943d695

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement