Selasa 23 Nov 2021 15:26 WIB

Capaian ST008, Tetap Laris dan Banyak yang Setia

Jumlah investor ST008 merupakan terbanyak kedua sepanjang penerbitan SBSN Ritel.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Sukuk Tabungan ST008 merupakan seri Sukuk Tabungan dengan tingkat imbalan terendah sepanjang penerbitan SBN Ritel, yakni sebesar 4,80 persen floating with floor per tahun.
Foto: Republika/Darmawan
Sukuk Tabungan ST008 merupakan seri Sukuk Tabungan dengan tingkat imbalan terendah sepanjang penerbitan SBN Ritel, yakni sebesar 4,80 persen floating with floor per tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukuk Tabungan ST008 merupakan seri Sukuk Tabungan dengan tingkat imbalan terendah sepanjang penerbitan SBN Ritel, yakni sebesar 4,80 persen floating with floor per tahun. Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam upaya menurunkan yield dan menekan cost penerbitan SBN.

Namun demikian, Direktur Pembiayaan Syariah, Dwi Irianti Hadiningdyah menyampaikan jumlah investor ST008 merupakan yang terbanyak kedua sepanjang penerbitan SBSN Ritel non-tradable. Jumlahnya sebanyak 14.337 investor, kedua setelah ST007 dengan 16.992 investor.

Baca Juga

"Investor baru ST008 sebanyak 2.776 investor dan didominasi oleh generasi Millenial sebanyak 44,09 persen," katanya dalam keterangan pers, Senin (22/11).

Seperti halnya pada ST006 dan ST007, volume pemesanan terbesar di ST008 yakni 41,56 persen berada pada generasi Baby Boomers yakni sejumlah Rp 2,08 triliun. Sedangkan dari sisi jumlah investor paling banyak berasal dari Generasi X, yaitu 4.896 orang atau 34,14 persen dari total investor.

 

Investor Generasi Y/Milenial yang membeli ST008 tercatat sebanyak 4.831 orang, atau 33,70 persen dari total investor. Dengan nominal pembelian sebesar Rp 849,55 miliar, atau 16,99 persen dari total penjualan.

Sementara itu, pembelian ST008 oleh investor Generasi Z tercatat dilakukan oleh 152 investor atau 1,06 persen dari total investo. Dengan nominal sebesar Rp 38,95 miliar atau 0,78 persen dari total penjualan.

"Adapun rata-rata pembelian oleh investor Generasi Z adalah sebesar Rp 256,24 juta," katanya.

Nominal penjualan terbesar berasal dari provinsi DKI Jakarta, yaitu Rp 2,15 triliun atau 43,06 persen dari total penjualan dari 5.396 investor atau 37,64 persen dari total investor. Sementara itu, porsi penjualan ST008 di Wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 0,80 persen dari total volume penjualan, dengan porsi investor sebanyak 0,58 persen dari total investor.

Pegawai swasta sebanyak 4.853 atau 33,85 persen mendominasi dari sisi jumlah investor. Sementara itu, Wiraswasta mendominasi dari sisi volume sebesar Rp 1,57 triliun atau 31,49 persen.

Adapun partisipasi investor ASN/TNI/Polri pada ST008 adalah sebesar Rp 264,90 miliar atau 5,30 persen dari total penjualan. Dengan jumlah investor sebanyak 947 atau 6,60 persen dari total investor.

Rata-rata pemesanan ST008 adalah sebesar Rp 348,75 juta. Jumlah investor yang membeli ST008 dengan nominal Rp 1 juta sebanyak 486 investor, atau 3,39 persen dari total investor.

"Sahabat Sukuk yang setia, dia membeli ST002 sampai ST008 ada sebanyak 38 investor dengan total nominal pembelian sebesar Rp 221,33 miliar, yang didominasi oleh Generasi Baby Boomers," katanya.

Dwi mengatakan dalam pembiayaan APBN, pemerintah akan terus melakukan inovasi. Salah satunya melalui penerbitan SBN ritel yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat seperti Green Sukuk Ritel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement