Kamis 25 Nov 2021 22:22 WIB

 Bisnis Halal Diprediksi Meningkat Hingga Lima Tahun Lagi

Industri halal di Indonesia diprediksi akan terus menunjukkan peningkatan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Petugas Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh melihat hasil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) produk makanan abon ikan yang proses produksi secara bersih dan halal di Banda Aceh, Aceh, Kamis (14/10/2021). Pemerintah telah menargetkan tiga sektor prioritas sebagai fokus industri halal yakni makanan dan minuman, fashion serta farmasi dan kosmetik sebagai upaya membangkitkan kembali sektor perindustrian dan UMKM yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA / Irwansyah Putra
Petugas Dinas Perikanan dan Kelautan Aceh melihat hasil Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) produk makanan abon ikan yang proses produksi secara bersih dan halal di Banda Aceh, Aceh, Kamis (14/10/2021). Pemerintah telah menargetkan tiga sektor prioritas sebagai fokus industri halal yakni makanan dan minuman, fashion serta farmasi dan kosmetik sebagai upaya membangkitkan kembali sektor perindustrian dan UMKM yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Industri halal di Indonesia diprediksi akan terus menunjukkan peningkatan walaupun di tengah masa pandemi Covid-19. Direktur Indonesia Halal Training & Education Center (IHATEC), Evrin Lutfika mengatakan, bisnis produk halal bahkan akan terus mengalami peningkatan hingga lima tahun mendatang.

“Banyak sekali pihak-pihak yang mengeluarkan riset bahwa bisnis produk halal selalu meningkat setiap tahunnya. Bahkan, diprediksi lima tahun dari sekarang pun masih meningkat,” ujar Evrin dalam kegiatan “IHATEC Xcelerate: Discovering New Halal Training Experience” yang digelar secara daring, Kamis (25/11).

Baca Juga

Dalam pengantarnya, Ervin juga mengungkapkan pentingnya halal dalam industri makanan, minuman, kosmetik, obat-obatan dan barang gunaan lainnya. Menurut dia, setidaknya ada tiga hal yang membuat halal menjadi penting. 

Pertama, karena di Indonesia saat ini sudah Undang-Undang yang mewajibkan sertifikasi halal. Kedua, kesadaran masyarakat akan kehalalan suatu produk saat ini semakin meningkat. Sedangkan yang ketiga, karena halal saat ini telah menjadi isu global

Karena halal telah menjadi isu penting, lanjut Evrin, maka diperlukan sumber daya manusia yang handal di bidang halal. Baik produsen, lembaga pemeriksa halal, pemerintah, maupun akademisi.

“Kami hadir memberi solusi penyediaan SDM di bidang halal. Kami juga bertekad menjadi knowledge center halal, baik Indonesia maupun dunia,” kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement