IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi sosial masyarakat Arab di masa Rasulullah SAW sudah mengenal mobilitas yang cukup intens, salah satu indikatornya adalah dengan adanya perdagangan. Namun kendaraan apa yang digunakan oleh masyarakat Arab zaman Rasulullah guna mendukung mobilitas yang ada?
Ustaz Ahmad Sarwat dalam buku Mengenal Lebih Dekat Kehidupan dalam Zaman Nabi SAW menjelaskan, sepeda motor, mobil, maupun kereta belum ada di zaman Nabi. Kendaraan yang identik pada masa itu adalah dengan unta, kuda, atau kedelai. Hewan-hewan itulah yang hilir mudik di Kota Madinah kala itu.
Namun demikian karena kendaraan itu berbentuk hewan, maka jalanan di Kota Madinah saat itu banyak dikenai kotoran hewan kendaraan. Dan kotoran hewan itu najis. Sehingga jalan di Kota Madinah dapat menimbulkan risiko bagi pejalan kaki untuk terkena najis. Menurut Ustaz Ahmad Sarwat, hal inilah yang memicu para ulama untuk berdiskusi panjang.
Sepanjang 23 tahun turun ayat Alquran yang semuanya dipastikan ditulis oleh para sahabat yang diangkat secara khusus sebagai penulis wahyu. Di masa itu, tak ada satu pun ayat yang lolos tanpa teks tulisan. Nabi SAW saat itu memiliki 48 orang yang menjadi juru tulis wahyu, di antaranya adalah Zaid bin Tsabit dan Ubah bin Kaab.
Namun pada zaman itu penggunaan kertas belum ada. Dimungkinkan Tsailun di Cina sudah menemukan kertas sejak abad kedua Masehi. Tapi belum diproduksi massal sehingga harga kertas masih belum ekonomis. Maka teks Alquran pada saat itu dituliskan di kulit hewan, pelepah kurma, batu yang pipih, dan terkadang di tulang unta yang lebar dan gepeng.
Sampai pada zaman Rasulullah wafat, benda-benda yang berserakan itu disusun ulang oleh Sayyidina Abu Bakar sesuai dengan urutan ayat dan surah. Tentu semua itu sesuai dengan petunjuk dan praktek bacaan Nabi Muhammad SAW.