Setelah gempa bumi merusak Aula Fengtian, Aula Mingshan menjadi aula shalat utama masjid. Terletak di bagian barat laut Masjid, Aula Mingshan dibangun dengan gaya khas Cina dan lebih kecil dari Aula Fengtian.
Aula Mingshan dibangun pada 1567, ketika Dinasti Ming masih berkuasa. Bentuknya segi empat atau menyerupai kompleks perumahan tradisional Cina. Di sana-sini, terdapat tembok-tembok batu yang diukir prasasti beraksara Arab. Menurut dugaan, inskripsi itu berasal dari era Dinasti Song dan Yuan.
Di Paviliun Zhusheng, terdapat be berapa prasasti yang berisi informasi pen ting bagi mereka yang hendak mempelajari budaya Islam setempat. Prasasti itu, antara lain, menuturkan, Nabi Muhammad SAW pernah mengirimkan empat orang untuk misi dakwah di Cina sekitar 628.
Prasasti itu merupakan salah satu bukti pening galan Dinasti Ming. Seorang arkeolog juga telah mem verifikasi, di makam Quanzhou terdapat kuburan dua juru ceramah Muslim yang telah ada sejak era Dinasti Tang (618-907).
Masjid Qingjing hingga kini masih dimanfaatkan oleh umat Islam setempat, termasuk para turis. Jamaah masjid tersebut yang rutin datang mencapai seribu orang, baik jamaah lelaki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak. Tiap waktu shalat Jumat, masjid ini biasanya didatangi sekitar 200 orang.