Senin 29 Nov 2021 23:00 WIB

Peran Penting Santri dalam Pengembangan Ekonomi Umat

Santri yang berwirausaha bisa memberdayakan ekonomi santri atau masyarakat di sekitar

Rep: Dessy Suciati Saputri, Fauziah Mursyid, Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Santri Mandiri
Foto:

Menteri BUMN Erick Thohir meyakini para santri dapat menjadi usahawan atau entrepreneur yang baik dan berakhlak. "Saya yakin para santri dapat menjadi pengusaha yang baik dan berakhlak, sehingga dapat memperkuat ekonomi pesantren serta menjadi sebaik-baik dari hamba-Nya," ujar Erick Thohir seperti dikutip dari akun resmi Instagram-nya @erickthohir di Jakarta, Senin (20/9).

Erick mengungkapkan pondok pesantren dan ekonomi syariah mempunyai potensi yang sangat besar untuk mendongkrak kemajuan ekonomi nasional. Menurutnya, tercatat pada triwulan pertama tahun ini Indonesia memiliki 31.385 pondok pesantren dengan jumlah santri mencapai 4,29 juta orang.

Besarnya potensi tersebut masih bisa dikembangkan secara maksimal agar pesantren mampu berdaya dan mandiri secara ekonomi. Apalagi pondok pesantren kini tidak lagi hanya menjadi lembaga pendidikan yang berlandaskan keislaman, tetapi penggerak kegiatan kewirausahaan dan pusat ekonomi bagi lingkungannya.

Sejumlah upaya menumbuhkan wirausaha kalangan santri telah dirintis berbagai kalangan.Kemenperin misalnya, telah menyiapkan model Penumbuhan Wirausaha Industri Baru dan Pengembangan Unit Industri di lingkungan pondok pesantren melalui program Santripreneur 'Santri Berindustri'. Program tersebut bertujuan membentuk dan mengembangkan unit industri dan wirausaha industri baru di pondok pesantren melalui dua cara. 

Pertama, pengembangan unit industri yang telah ada dan atau menumbuhkan unit industri baru. Selanjutnya, pengembangan sumber daya manusia (SDM) pondok pesantren menjadi wirausaha industri baru melalui kompetensi teknis produksi, jejaring, dan manajemen.

"Sejak 2013 hingga sekarang, kami telah membina sebanyak 82 pondok pesantren dan 10.104 santri. Termasuk tujuh pondok pesantren di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yang mendapatkan pelatihan mulai hari ini," kata Gati.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement