Kamis 02 Dec 2021 10:02 WIB

IHSG Berpeluang Menguat, LQ45 Bertahan di Zona Hijau 

IHSG menguat ke level 6.517,33 sebelum berbalik arah ke zona merah.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9). IHSG menguat ke level 6.517,33 namun tak lama kemudian langsung berbalik arah ke zona merah dan tersungkur ke level 6.488,67.
Foto: Prayogi/Republika
Petugas kebersihan beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (10/9). IHSG menguat ke level 6.517,33 namun tak lama kemudian langsung berbalik arah ke zona merah dan tersungkur ke level 6.488,67.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan sesi pertama hari ini, Kamis (2/12). IHSG menguat ke level 6.517,33 namun tak lama kemudian langsung berbalik arah ke zona merah dan tersungkur ke level 6.488,67. 

Meski demikian, penurunan IHSG masih bisa ditahan dengan menguatnya saham-saham blue chip yang tercermin dari pergerakab oleh indeks LQ45. Salah satunya TLKM yang telah naik sebesar 2,21 persen pagi ini disusul UNTR yang menguat sebesar 1,14 persen. 

Baca Juga

Valbury Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak mixed hari ini. "IHSG diperkirakan bergerak mixed dengan peluang menguat ditengah bauran katalis baik internal maupun eksternal," kata Valbury Sekuritas dalam risetnya, Kamis (2/12). 

Sentimen pasar dari dalam antara lain terkait realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 yang telah mencapai Rp 575,85 triliun. Realisasi tersebut setara 82,8 persen dari pagu anggaran Rp 744,77 triliun. Pemerintah berkomitmen mengoptimalisasi penggunaan anggaran PEN dan merealisasikannya dalam kurun waktu satu bulan terakhir 2021.

Sentimen lainnya yaitu pemerintah akan memfokuskan aspek kesehatan terkait kemunculan varian baru Covid-19, Omicron. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, harus terdapat upaya serius untuk mencegah penyebaran varian Omicron agar tidak mengancam kesehatan masyarakat dan menghambat perekonomian. 

Sementara itu, sentimen pasar dari luar negeri yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG adalah pernyataan WHO terkait varian baru Omicron yang akan memicu lonjakan kasus Covid-19. WHO mengatakan setiap lonjakan infeksi dapat memiliki konsekuensi yang parah. Namun menurut WHO belum ada kematian yang dikaitkan dengan varian baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement