Kamis 02 Dec 2021 23:23 WIB

Butuh Sinergi Agar Wakaf tak Sebatas Pidato dan Grafik

Mengoptimalkan potensi wakaf butuh sinergi.

Rep: Fuji Eka Permana, Umar Mukhtar, Imas Damayanti/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Inovasi Wakaf
Foto:

Nurul juga menjabarkan, aset wakaf terbagi dua. Pertama aset harta benda wakaf tidak bergerak seperti tanah. Kedua ialah aset harta benda bergerak berupa wakaf uang, wakaf saham, dan Hak Kekayaan Intelektual. Dari jenis-jenis aset wakaf ini, yang kurang produktif sebagian besar adalah aset wakaf tidak bergerak berupa tanah.

Dalam tanah wakaf sendiri, lanjut Nurul, ada yang sudah dan belum bersertifikat. BWI terus mengupayakan agar pencatatan seluruh tanah wakaf diurus sampai terbit sertifikat wakaf terhadap aset tersebut. Saat ini sebanyak 70 persen tanah wakaf telah tersertifikasi.

"Namun dari yang tersertifikasi ini ada yang sifatnya produktif dan tidak. Sekarang ini boleh dikatakan lebih banyak yang tidak produktif," ucapnya.

Untuk itu, Nurul menyampaikan, BWI secara bertahap melakukan kajian terhadap aset wakaf yang tidak produktif melalui studi kelayakan. Studi ini untuk mengetahui apa peruntukan yang sebaiknya dibuat pada aset tanah wakaf itu. "Bagusnya dibuat apa, lalu ketika ketemu, kita mengumpulkan para investor agar terjadi sinergi," tutur dia.

Selain itu, BWI juga telah melaksanakan sertifikasi kompetensi kepada para nadzir. Dengan sertifikasi ini diharapkan nadzir wakaf menjadi lebih profesional dan memiliki pandangan bagaimana mengelola aset wakaf secara lebih produktif dalam rangka mengoptimalisasi harta benda wakaf.

"Kami juga melakukan pengembangan model-model wakaf yang di antaranya cash waqf linked sukuk untuk mengoptimalkan aset wakaf yang tidak produktif," imbuhnya.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement