Ahad 05 Dec 2021 16:54 WIB

Museum Nyah Lasem, Potret Rumah Gaya "Gladhak" Jawa

Kamar di rumah "gladhak" itu ada dijadikan sebagai tempat menyimpan koleksi batik.

Pengunjung mengamati karya yang dipamerkan saat pembukaan pameran fotografi bertajuk Tridaya di Museum Nyah Lasem, Karangturi, Lasem, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (25/11/2021). Pameran yang digelar di tiga lokasi berbeda kawasan Pecinan Kecil Lasem dan berlangsung hingga 5 Desember 2021 tersebut merupakan kolaborasi pewarta foto Antara, PFI Semarang dan Yayasan Lasem Heritage yang menampilkan sejumlah foto tentang kota Lasem , geliat ekonomi kreatif, pariwisata hingga tradisi di tanah air.
Foto:

Menurut dia, rumah "gladhak" berbeda dengan desain rumah peninggalan Tionghoa yang dinding serta lantai bangunan utamanya pada umumnya terbuat dari batu.Baskoro menjelaskan pula bahwa rumah "gladhak" yang dijadikan sebagai Museum Nyah Lasem merupakan rumah milik Soe San Tio.Soe San Tio mewarisi rumah yang diperkirakan dibangun sekitar tahun 1800 itu dari orang tuanya yang merupakan keturunan dari Tio Oen Hien dan Go Radjin Nio.

Leluhur Soe San Tio, menurut Baskoro, merupakan pemilik perusahaan batik Tio Swan Sien. Rumah milik Soe San Tio merupakan satu dari setidaknya 15 rumah bergaya "gladhak" Jawa yang masih bertahan. Baskoro mengatakan bahwa rumah-rumah bergaya "gladhak" lain yang tersisa ada yang masih dihuni dan ada yang sudah ditinggalkan oleh pemiliknya.

 

Koleksi Museum

Baskoro menjelaskan, nama Museum Nyah Lasem diambil dari kata Nyah yang biasa digunakan untuk memanggil perempuan keturunan Tionghoa dan nama lokasi museum."Karena letaknya di Lasem, jadi dipakai nama Nyah Lasem," katanya.

Museum Nyah Lasem didedikasikan mengingat kembali kehidupan nyonyah-nyonyah dan keluarga keturunan Tionghoa di rumah kuno Lasem.Museum itu memajang koleksi benda-benda peninggalan keluarga Soe San Tio. Di rumah kuno itu tersimpan berbagai barang peninggalan keluarga dari masa dulu, termasuk peralatan rumah tangga yang biasa digunakan oleh pemilik rumah seperti baskom dan tampah.

Kamar di rumah "gladhak" itu ada dijadikan sebagai tempat menyimpan koleksi batik produksi perusahaan batik Tio Swan Sien, peralatan membatik, replika batik cap buatan perusahaan, hingga catatan pemasanan batik produksi Tio Swan Sien, perusahaan batik yang akhirnya gulung tikar. Dokumen perdagangan, kuitansi, dan surat-surat pemilik perusahaan batik Tio Swan Sien juga tersimpan di museum.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement