Pada saat tiba di Arab Saudi, otoritas terkait akan mewajibkan jamaah yang mendapat vaksin Sinovac untuk menjalani karantina selama tiga hari. Pada hari kedua, jamaah akan menjalani PCR dan jika hasilnya negatif, maka saat hari ketiga boleh untuk menjalankan ibadah di Makkah dan Madinah.
"Selama dalam kegiatan ibadah, jamaah termonitor dengan ketat melalui aplikasi Tawakalna. Kegiatan mereka harus bersama dalam rombongan dari Tanah Air, sampai mereka menyelesaikan ibadah di Makkah dan Madinah hingga perjalanan pulang," ujar Firman.
Sebelum pulang, jamaah akan dikontrol lagi untuk melakukan PCR demi memastikan kondisi mereka benar-benar sehat dan negatif. Jika hasil negatif maka mereka bisa pulang ke Tanah Air.
Begitu pula ketika sampai di Indonesia, jamaah akan menjalani PCR di Bandara Soekarno Hatta dan karantina untuk memastikan bebas dari Covid-19. "Artinya bahwa kegiatan ibadah umroh adalah satu-satunya kegiatan yang termonitor dan terkontrol dengan baik dari pemerintah Indonesia maupun Saudi," kata dia.
Pada sisi karantina ketika tiba di Tanah Air, Amphuri mengusulkan sejumlah skema kepada pemerintah. Pertama, karantina di rumah masing-masing dengan sistem Jogo Tonggo (jaga tetangga).