Selasa 07 Dec 2021 22:00 WIB

Soal Ukraina, AS Ancam Rusia dengan Sanksi Ekonomi

Amerika Serikat (AS) merespons situasi konflik Rusia-Ukraina.

Rep: Dwina Agustin, Fergi Nadira/ Red: Agung Sasongko
 Seorang pria berjalan melewati patung lilin yang menggambarkan Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang dipajang di pameran patung lilin di St. Petersburg, Rusia, Senin, 6 Desember 2021. Presiden Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan berbicara dalam sebuah video panggilan Selasa sebagai ketegangan antara AS dan Rusia meningkat atas penumpukan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dilihat sebagai tanda invasi potensial.
Foto:

Biden adalah wakil presiden pada 2014 ketika pasukan Rusia berbaris ke semenanjung Laut Hitam Krimea dan mencaplok wilayah itu dari Ukraina. Peristiwa Krimea tampak besar ketika Biden melihat krisis yang membara saat ini.

Ekspansi NATO ke arah timur sejak awal telah menjadi rebutan tidak hanya dengan Moskow tetapi juga di Washington. Pada 1996, ketika tim keamanan nasional Presiden Bill Clinton memperdebatkan waktu undangan keanggotaan untuk mantan sekutu Soviet Polandia, Hongaria dan Republik Ceko.

Menteri Pertahanan William Perry mendesak penundaan untuk menjaga hubungan Rusia tetap pada jalurnya. Perry menulis dalam memoarnya bahwa ketika dia kalah dalam debat internal dia mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.

Polandia, Hongaria dan Republik Ceko secara resmi diundang pada 1997 dan bergabung pada 1999. Mereka diikuti pada 2004 oleh Bulgaria, Rumania, Slovakia, Slovenia dan bekas negara Soviet Estonia, Latvia dan Lithuania. Sejak itu, Albania, Kroasia, Montenegro, dan Makedonia Utara telah bergabung, sehingga total NATO menjadi 30 negara. 

Prinsip utama aliansi NATO adalah keanggotaan terbuka untuk negara mana pun yang memenuhi syarat. Dan tidak ada orang luar yang memiliki hak veto keanggotaan. Meskipun ada sedikit prospek bahwa Ukraina akan diundang ke dalam aliansi dalam waktu dekat, AS dan sekutunya tidak akan mengesampingkannya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement