Rabu 08 Dec 2021 15:41 WIB

Kemenkes Klaim Temuan Varian Omicron di Bekasi tak Benar

Empat warga Bekasi sebelumnya diduga terpapar Covid-19 varian Omicron.

Rep: Dian Fath Risalah, Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi laporan temuan kasus Omicron (B.1.1.529) di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, adalah tidak benar. Ia menegaskan, belum ditemukan kasus varian Omicron di Indonesia hingga saat ini.

"Tidak benar ini (temuan Omicron di Kabupaten Bekasi). Belum ada kasus Omicron (di Indonesia) sampai saat ini," kata Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (8/12).

Baca Juga

Nadia mengatakan pihaknya telah mendalami informasi tersebut kepada petugas laboratorium di wilayah setempat atas adanya laporan empat warga yang terpapar Omicron. "Kemenkes terus meningkatkan cakupan tes genom sekuensing dari para pasien yang terpapar Covid-19 untuk mengantisipasi secara dini Omicron maupun varian terbaru SARS-CoV-2 di Tanah Air," kata Nadia.

Saat ini sudah ada 11 unit mesin genom sekuensing yang diharapkan dapat membantu mempercepat deteksi varian baru Covid-19, termasuk varian Omicron. Selain itu upaya mengantisipasi importasi varian baru Covid-19 juga dilakukan melalui pengetatan pengawasan bagi setiap pelaku perjalanan internasional.

Ia mengemukakan, di beberapa negara yang melaporkan adanya Omicron, seperti Spanyol dan Amerika Serikat diketahui muncul varian Omicron tanpa adanya riwayat perjalanan luar negeri dari yang terpapar. "Artinya itu menjadi perhatian kita untuk berhati-hati. Yang pasti kita harus berhati-hati dengan varian baru seperti Omicron," tegasnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement