Rabu 08 Dec 2021 17:39 WIB

Komisi Sastra Saudi Adakan Konferensi Filsafat Pertama di Kerajaan

Saudi mengumumkan akan mengadakan konferensi filsafat.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Esthi Maharani
Bendera Arab Saudi.
Foto:

Institusi akademik terkemuka lainnya yang akademisinya ambil bagian dalam kegiatan tersebut adalah Universitas New York, Université Paris Diderot - Paris VII, Universitas London, Boğaziçi niversitesi, Universitas Harvard, Universitas Alfaisal, Universitas Qassim Arab Saudi, Universitas Cape Town, Universidad Nacional del Nordeste, Bolivia, Universitas Amerika di Kairo, Universitas Kairo, Universitas Pretoria, Universitas Buenos Aires dan Universitas Toronto.

"Konferensi ini merupakan momen penting bagi Arab Saudi. Kami menikmati periode transformasi yang menggembirakan saat kami mengejar tujuan ambisius Visi 2030, terutama di ruang budaya," ujar Hassan Alwan.

Ia menambahkan, Konferensi Filsafat Riyadh adalah lambang dari transformasi tersebut. Dengan memperkuat minat pada filsafat dan pemikiran kritis, khususnya di kalangan anak muda, konferensi ini diharap dapat membantu menyediakan alat intelektual bagi Saudi dalam membangun masa depan yang lebih sejahtera.

Lebih lanjut, kegiatan ini disebut akan menampilkan pembicaraan pleno, panel, ruang anak-anak, instalasi interaktif berteknologi tinggi yang menghidupkan filosofi seperti 'pohon filosofi', serta berbagai kegiatan yang dijalankan oleh mitra lokal. Salah satunya adalah keberadaan lokakarya untuk anak-anak yang dijalankan oleh konsultan pendidikan Saudi, Baseera.

Saudi Philosophical Society akan membuka stan Philosophical Café untuk sesi networking. Klub Filsafat Mekal nantinya akan menampilkan buku-buku filsafat langka, sementara stan Majalah Hekmah akan menampilkan hasil wawancara, video dan publikasi. Platform budaya Mana nantinya menjadi tuan rumah 'Desa Baca', dan 'Platform Mana' dari percakapan global dengan para filsuf.

"Kami dengan senang hati menyambut para pemikir terkemuka dan pusat pembelajaran terkemuka dari seluruh dunia, dalam semangat kemitraan yang saling menguntungkan. Kami yakin, akan ada warisan abadi dari dialog lintas budaya dan persahabatan, yang memiliki efek riak positif di dalam dan luar negeri," lanjutnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement