Kamis 09 Dec 2021 03:45 WIB

Museum Afghanistan Dibuka Kembali

Museum Nasional Afghanistan dibuka kembali dan anggota Taliban menjadi penjaganya.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Museum Nasional Afghanistan tampak bagian depan.
Foto:

Taliban sekarang menggantikan kontingen polisi yang dulu menjaga gedung dan menyediakan penjaga keamanan wanita untuk memeriksa wanita yang berkunjung. Pemadaman listrik sering terjadi dan generator museum telah rusak, sehingga membuat banyak ruang pameran menjadi gelap gulita.

Pada Jumat lalu, beberapa anggota Taliban, beberapa dengan senapan serbu tergantung di bahu mereka, termasuk di antara pengunjung yang menggunakan lampu ponsel mereka untuk mengintip ke dalam kotak pajangan keramik kuno dan senjata abad ke-18.

"Ini dari sejarah kuno kami, jadi kami datang untuk melihatnya," kata pejuang Taliban Mansoor Zulfiqar, seorang pria berusia 29 tahun yang berasal dari provinsi Khost di Afghanistan tenggara yang kini telah ditunjuk sebagai penjaga keamanan di Kementerian Dalam Negeri. "Saya sangat senang," katanya tentang kunjungan pertamanya ke museum, mengagumi warisan nasional negaranya. 

Zulfiqar telah menghabiskan 12 tahun di penjara Pul-e-Charkhi yang terkenal di Kabul, yang terbesar di Afghanistan. Saat berada di sana seseorang telah memberitahunya tentang museum dan dia memimpikan suatu hari ketika Taliban akan memerintah Afghanistan lagi dan dia akan dapat mengunjungi museum itu.

 Selama tugas pertamanya berkuasa selama 1990-an, Taliban mengobrak-abrik museum, menghancurkan patung-patung yang tak ternilai harganya, terutama yang dianggap tidak Islami. Salah satu artefak tersebut, sisa-sisa patung batu kapur yang diyakini sebagai raja yang berasal dari abad kedua, berdiri di pintu masuk gedung museum, yang sekarang dipugar oleh para ahli dari Prancis dan departemen restorasi museum itu sendiri.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement