Salah satu temannya, Ekran Mohamed, mengatakan ia berusaha menghadapi salah satu anak laki-laki yang mengganggu dan dengan ringan mendorongnya pergi. Namun, pelaku malah balik mendorong punggungnya dengan kasar.
Ia bahkan dilempar hingga ke seberang ruangan, dimana sisi kiri tubuhnya menghantam meja, sementara bagian dadanya menabrak kursi. Pelaku lantas dengan lancang melepas jilbab yang ia kenakan, sementara dia berbaring di tanah dengan angin yang menerpanya.
"Saya benar-benar kaget. Saya tidak bisa memproses apa yang baru saja terjadi, jadi saya berdiri ketika guru akhirnya mengangkat sayaa. Saat itulah baru saya benar-benar dapat memprosesnya di kepala saya, dan saya berlari mengejar," ucap Ekran.
Para siswa mengatakan administrator SMA Fairfax lantas memberi anak itu skors di sekolah. Namun, mereka tidak mengerti mengapa Ekran mendapat hukuman yang sama dan dipaksa menjalani skorsing di ruangan yang sama dengan pelaku.
"Jika kita tidak merasa aman di lingkungan kita, di sekolah kita, maka sesuatu harus dilakukan,” lanjutnya.