Rabu 22 Dec 2021 15:33 WIB

Investasi Emas, Masih Menarik?

Tentukan dulu tujuan investasi Anda.

Rep: gumanti awaliyah/ Red: Natalia Endah Hapsari
Produk emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta. (ilustrasi)
Foto: GALIH PRADIPTA/ANTARA
Produk emas batangan di Butik Emas Antam, Kebon Sirih, Jakarta. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Adi Julianto, seorang karyawan swasta yang mulai mencoba berinvestasi emas. Adi mengaku tergiur berinvestasi emas karena minim risiko dan harganya cenderung stabil, berbeda dengan investasi saham. Adi mulai investasi emas pada akhir tahun lalu, dengan memilih emas fisik senilai 5 gram. "Itung-itung koleksi juga, jadi pilih yang emas fisik," kata Adi.

Kala pandemi Covid-19 ini, Adi juga berniat untuk menambah tabungan emasnya, tetapi kali ini ia ingin mencoba menabung emas di platform tekfin. Menurut Adi, menabung emas di tekfin cenderung lebih fleksibel dan bisa disesuaikan dengan jumlah uang yang kita punya. "Jadi, tertarik untuk coba. Tapi, sih sekarang masih survei perusahaan teknologi finansial (tekfin) mana yang aman dan track record-nya bagus," ujar Adi menjelaskan.

Investasi emas terbilang cukup menarik. Meski imbal hasilnya tak sefantastis saham, emas tak kehilangan peminatnya. Apalagi tak jarang pada situasi tertentu, harga emas juga berpotensi naik signifikan.

Bagi Anda yang berminat untuk investasi emas, perencana keuangan Mike Rini membagikan tipnya. Mike mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan sebelum mulai berinvestasi emas. 

 

Pertama, investor harus menentukan tujuan investasinya, jangan sampai investor hanya ikut tren semata. Investor harus memerinci apakah tujuan investasi ini untuk jangka waktu pendek, menengah, atau panjang. Jika menengah atau panjang, instrumen investasi emas adalah pilihan yang tepat. Sebaliknya, jika investasi ini untuk jangka pendek, emas bukanlah pilihan investasi yang tepat.

Kiat kedua adalah pertimbangkan biaya penyimpanan. Menurut Mike, hal ini penting diperhatikan sebelum akhirnya mulai berinvestasi emas secara fisik maupun digital. Pahami konsekuensi dan risiko dari keduanya, dan pilih mana yang minim risiko dan sesuai dengan kemampuan masing-masing investor.

Tips terakhir, perhatikan track record dari lembaga penjual atau tekfinnya. Jika tertarik membeli emas fisik, pilih lembaga yang sudah terpercaya. Begitu pun bagi investor yang tertarik berinvestasi emas secara digital, perhatikan track record dari platform tekfin yang dibidik. Harus dilihat apakah perusahaan tekfin itu terdaftar di OJK atau tidak, bagaimana syarat pembelian, proses pencairan, bukti pembayaran, dan lainnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement