Rabu 22 Dec 2021 18:40 WIB

Kemendagri Minta Seluruh Pemda Cegah Masuknya Omicron

Pemda harus mengoptimalkan fungsi Satgas dari tingkat provinsi hingga RT.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ilham Tirta
Safrizal ZA.
Foto: Dok Republika
Safrizal ZA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Dalam Negeri meminta gubemur, bupati dan wali kota seluruh Indonesia untuk mengambil langkah pencegahan dan penanggulangan potensi penyebaran Covid-19 varian Omicron. Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 440/7183/Sj tentang pencegahan omicron.

Dirjen Bina Adwil Kemendagri, Safrizal ZA mengatakan, SE Mendagri ini diterbitkan agar dilakukan penguatan pelaksanaan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro. Pemda harus mengoptimalkan fungsi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di masing-masing lingkungan, mulai tingkat provinsi hingga RT/RW.

Baca Juga

"Sesuai SE Pak Mendagri, kami minta ke gubernur, bupati dan wali kota seluruh Indonesia agar mengintensifkan tes dan pelacakan kontak erat Covid-19, untuk menentukan kasus Covid-19 dan mencegah penularan lebih cepat di dalam komunitas," ujar Safrizal ZA, Rabu, (22/12).

Masyarakat juga diminta menerapkan prokes yang lebih ketat dengan pendekatan 5M dan 3T serta mempertimbangkan faktor ventilasi, udara, durasi, dan jarak interaksi untuk mengurangi risiko penularan dalam beraktivitas. Dalam SE Mendagri juga tertulis agar selalu melibatkan Forkopimda dan pemangku kepentingan lainnya seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan.

Safrizal juga menyampaikan agar koordinasi para kepala daerah juga dilakukan kepada para pengelola hotel, pengelola tempat wisata, pengelola pusat perbelanjaan, mal, dan pelaku usaha. "Ketatkan pengawasan protokol kesehatan di tempat yang berpotensial kerumunan dan tempat kegiatan publik," tegas Safrizal.

Safrizal menambahkan, aspek paling berbahaya dari infeksi virus adalah tingkat keparahannya. Varian delta telah mendatangkan malapetaka di seluruh dunia. Sementara varian omicron 2-6 kali lipat lebih mudah menular dibandingkan varian delta.

Dalam mendeteksi dini varian omicron, para gubernur, bupati, dan wali kota diminta berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan guna melengkapi laboratorium daerah masing-masing dengan fasilitas tes Polymerase Chain Reaction (PCR) - S Gene Target Failure (SGTF). Mereka juga harus memastikan sampel probabel omicron dilakukan sekuensing genomik.

Per hari ini, kasus omicron di Indonesia menjadi lima orang setelah penambahan dua kasus dalam dua hari terakhir. Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, dua kasus baru itu merupakan pelaku perjalanan luar negeri dari London, Inggris.

Hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dari kedua pasien tersebut keluar pada Senin (20/12). Mereka merupakan 2 dari 11 orang yang dinyatakan probable hasil pemeriksaan S-Gene Target Failure (SGTF). Pemeriksaan tersebut keluar pada Ahad (19/12).

“Saat ini sudah ada tambahan kasus lagi dari 11 kasus probable ada 2 kasus terkonfirmasi positif. Saat ini, mereka sedang menjalani karantina di Wisma Atlet, Jakarta,” katanya, Rabu (22/12).

Pengetatan

Nadia mengatakan, saat ini pemerintah memperketat pintu masuk negara, terutama di perbatasan laut dan darat. Sebab, positivity rate di pintu masuk laut dan darat 10 kali lebih tinggi daripada di udara.

Nadia juga mengimbau masyarakat tetap mewaspadai penyebaran omicron dan virus Covid-19 jenis lainnya. Masyarakat juga diminta mengurangi mobilitas dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan.

“Kesadaran diri dan menahan keinginan berpergian harus dilakukan. Menjelang hari natal dan tahun baru alangkah lebih baik tidak melakukan perjalanan. Saya meminta masyarakat untuk bekerja sama mencegah penularan virus Covid-19 dengan menahan diri tidak berpergian,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement