Rabu 29 Dec 2021 15:39 WIB

Wapres Soroti Banyak Produk Halal Diekspor Tetapi tak Tercatat

Wapres mendorong lahirnya industri halal di kawasan maupun di luar kawasan khusus.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolandha
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti banyaknya produk halal Indonesia yang diekspor tetapi tidak tercatat sebagai ekspor halal.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti banyaknya produk halal Indonesia yang diekspor tetapi tidak tercatat sebagai ekspor halal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyoroti banyaknya produk halal Indonesia yang diekspor tetapi tidak tercatat sebagai ekspor halal. Karena itu, Pemerintah bertekad untuk memperbaiki katalog pencatatan ekspor produk halal agar target Indonesia menjadi produsen halal dunia pada 2024 terwujud.

Selain itu, Ma'ruf mendorong lahirnya industri-industri halal di kawasan khusus maupun di luar kawasan industri halal (KIH). "Kedua membenahi katalognya, sebenarnya ekspor halal kita itu sudah besar cuma banyak yang tidak terkodifikasi," ujar Wapres dalam keterangan persnya usai mengunjungi PT Paragon Technology and Innovation (PTI), Cikupa, Kabupaten Tangerang, Rabu (29/12).

Baca Juga

Wapres mencontohkan beberapa produk PT PTI ini yakni produk wardah yang telah diekspor ke Malaysia dan beberapa negara lainnya, tetapi tidak tercatat sebagai ekspor produk halal Begitu juga produk perusahaan lainnya.

"Saya lihat Mayora itu semua produknya halal tapi ekspornya tidak masuk dalam katalog. Oleh karena itu, salah satu yang kita benahi adalah katalognya sehingga semua produk yang diekspor itu menjadi tercatat sebagai ekspor halal," ujar Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah tersebut.

Ma'ruf mengatakan, pemerintah juga akan melakukan percepatan sertifikasi halal demi mendorong produk-produk halal sudah tersertifikasi halal. Sehingga akan memperbanyak jumlah produk halal yang dihasilkan Indonesia.

"Oleh karena itu di berbagai kawasan maka pelayanan sertifikasi (halal) itu dipermudah dan untuk UMKM tidak dipungut biaya, ini beberapa kebijakan (untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen halal)," katanya.

Dalam kunjungan tersebut, Wapres juga menilai Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia berpotensi untuk mendominasi produk halal di kancah global. Untuk mewujudkannya, aspek halal dan inovasi produk harus dipadukan dan berjalan beriringan.

"Ini saya melihat sukses dengan menggabungkan dua hal, yaitu inovasi dan halal, nah ini saya kira halal dan inovasi ini menjadi sesuatu yang membawa keberhasilan," kata Wapres.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement