Penyerang berhasil melarikan diri dari masjid. Sementara pasukan keamanan sedang menyelidiki apakah ada hubungan antara kedua serangan tersebut.
Sementara, grafiti rasis yang menargetkan Muslim juga tertulis di dinding di pusat kota Chateau-Gontier di wilayah Pays de la Loire. Salah satunya berbunyi 'Islam out of Europe' (Islam keluar dari Eropa).
Di Twitter, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerard Darmanin mengatakan bahwa dia mendukung Muslim yang terkena dampak di La Mure dan Chateau-Gontier. Kemudian menyampaikan tindakan keji semacam itu bertentangan dengan nilai-nilai Republik.
Dalam sebuah pernyataan, Coordination Committee of Turkish Muslims in France (CCMTF), mengatakan bahwa ide-ide anti-Muslim, rasis dan xenofobia telah meningkat di negara itu, terutama baru-baru ini, dan umat Islam telah terkena serangan langsung.
Hal ini menunjukkan bahwa umat Islam telah menyaksikan meningkatnya kebencian terhadap mereka dengan penutupan masjid, serangan terhadap tempat-tempat ibadah dan grafiti Islamofobia. Pernyataan itu menyerukan kecaman atas serangan-serangan ini dan untuk membawa para pelaku ke pengadilan.
Adapun Paris memperketat kontrol terhadap tempat-tempat Muslim, tempat-tempat ibadah dan tokoh-tokoh Muslim yang berpengaruh. Itu dilakukan berdasar undang-undang anti-separatisme kontroversial yang diadopsi pada Agustus.