Rabu 05 Jan 2022 09:31 WIB

Belajarlah Sama Zaman Kolonial Jepang: Sri Mulyani Pilihan Sulit?

Keselamatan r rakyat pilihan utama, bukan pilihan sulit

Suasana Jakarta pada zaman Jepang sebelum kemerdekaan.
Foto: gahetna.nl
Suasana Jakarta pada zaman Jepang sebelum kemerdekaan.

IHRAM.CO.ID, Oleh: Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan, Dan Budayawan Betawi.

Jepang  berkuasa mulai 8 Maret 1942. Uang yang beredar yang dikeluarkan De Javasche Bank. Pemerintahan Dai Nippon Taekoku tak sudi uang beredar baik kertas mau pun logam tertulis De Nederlandsch Indie. Maka Javasche Bank menarik uang kertas itu dan edarkan yang ada tertulis De Japansche Regeering.

Kemudian Dai Nippon hentikan operasi De Javasche Bank. Artinya Indonesia tanpa bank sirkuler tapi Dai Nippon edarkan alat pembayaran tanpa koleteral. Ini soal sulit? Jawabnya, ternyata tidak buat rakyat! 

Duit Jepang disamakan oleh rakyat dengan kertas Koa (pembungkus rokok). Artinya tidak laku. Mata uang yang diperlakukan yang diedarkan De Javasche Bank yang disebut uang merah. Menyebutnya bukan duit merah. 

Uang merah tetap laku pada awal revolusi.karena De Javasche Bank operasi kembali setelah Jepang héngkang.

Ketika BNI tahun 1946 berstatus bank sirkulair, BNI mengedarkan alat pembayaran Republik Indonesia. Begitulah generasi kepemimpinan bangsa dan rakyat masa lalu mengatasi masalah pada jamannya. Sekarang?

Mentri Keuangan Sri Mulyani menyatakan serba sulit ketika menghadapi pilihan selamatkan rakyat yang terancam mati listrik atau ekspor batu bara lanjut. Ini pilihan sulit, kata Ibu Menkeu.

Ini bukan pilihan, Bu. Konstruksi berpikir pemerintah haruslah mendahulukan kepentingan rakyat. Kalau penerimaan devisa akibatnya melorot termasuk tanggung jawab Mulyani.

Penerangan listrik  adalah kepentingan dasar rakyat. To be or not to be. It's not dilemma!

Harga2 kebutuhan pokok mulai naik dalam beberapa hari terakhir ini. Semua, termasuk jéngkol.

Kawan saya penggemar jengkol, menghibur diri, karena harga jengkol ikut naik. "Wan, gué brenti dulu déh makan jéngkol, padahal legitnya sama ama daging, tapi daging gak kebeli, padahal gué udé kedagingan. Gué ganti déh Wan ama tahu,'' katanya.

"Ama daging lu kedagingan, ama tahu lu bakal keTAHUan." 

"Udé déh. Rasa-rasanyé sekarang udé jato tempo. Lu 'kan pinter nyanyi, Time to say goodbye, donk."

Sarah Brightman? OK, men.

Go on ships across seas

Wich, I know

No, no, don't exist anymore

It's time to say goodbye.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement