Rabu 05 Jan 2022 19:18 WIB

Tari Perut Mesir yang Mulai Terasingkan

Tari perut dikhawatirkan menjadi terkait erat dengan budaya minum dan klub malam.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Esthi Maharani
Belly Dance (ilustrasi)

Guru tari Ali Abdelfattah mengatakan penari perut distigmatisasi dengan cara yang tidak mempengaruhi penari profesional lainnya.  “Balet dipandang sebagai sesuatu yang anggun. Tetapi ketika orang melihat penari perut, itu menimbulkan banyak tanda tanya.  Itu bukan citra yang bagus,"ujarnya.

Abdelfattah mengatakan bahwa sebagian besar muridnya menghadiri lokakaryanya tanpa sepengetahuan keluarga mereka.

Karena kesulitan yang dihadapi orang Mesir, banyak dari mereka yang menari di klub, kabaret, dan di pesta pernikahan berasal dari luar negeri, terutama dari Rusia dan Amerika Selatan.  Lurdiana, seorang penari Brasil yang bekerja di Kairo, mengatakan bahwa dia direkrut untuk menari perut di Sharm el-Sheikh.  

“Mereka membutuhkan penari di sini,” katanya.

Bahkan di dalam industri, penari Mesir menghadapi kesulitan.  Mantan manajer Luradiana itu pernah menjelaskan preferensinya terhadap penari asing. “Dia mengatakan bahwa jika seorang gadis Mesir bekerja sebagai penari perut, itu berarti dia tidak berasal dari keluarga yang baik atau memiliki pendidikan yang baik,” katanya.  

“Mereka pikir dia melakukannya hanya karena dia ingin mendapatkan uang dan tidak punya pilihan lain.  Mereka tidak dapat membayangkan bahwa dia akan melakukan ini hanya karena dia menyukainya,"tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement