Abdullah bin Zubair juga menjadi khalifah pertama yang mencetak mata uang dirham dalam bentuk bundar. Di salah satu sisi mata uang tersebut tertuliskan cap "Muhammad Rasulullah". Dan di sisi satunya lagi tertulis cap "Allah memerintahkan untuk menepati janji dan berlaku adil".
Abdullah bin Zubair gugur sebagai syahid tahun 73 Hijriah di Makkah di tangan Al-Hajjaj bin Yusuf Ats-Tsaqafi dalam pertempuran sengit antara pasukannya dengan pasukan Dinasti Umayyah. Al-Hajjaj datang ke Makkah dan mengepungnya dari segala penjuru.
Abdullah pun berlindung di Ka'bah, kemudian dihujami batu dengan alat pelontar (manjanik) oleh Al-Hajjaj. Setelah itu, Al-Hajjaj menyerahkan jenazah Abdullah ke ibunya, lalu sang ibu memakamkannya di Madinah di rumah Ummul Mukminin, Shafiyah binti Huyay.
Ketika lahan rumah Shafiyah terdampak perluasan masjid Nabawi, kemudian jenazah Abdullah bin Zubair dimakamkan di dalam area masjid bersama jasad Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar bin Khattab.