Sabtu 08 Jan 2022 18:00 WIB

Adab Masuk Ka'bah yang Nabi Muhammad

Nabi Muhammad mengajarkan adab masuk ka'bah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Adab Masuk Ka'bah yang Nabi Muhammad. Foto:  Suasana kehidupan suku Quraisy di Makkah, masa lalu. (liustrasi)
Foto: Dawnofislam film
Adab Masuk Ka'bah yang Nabi Muhammad. Foto: Suasana kehidupan suku Quraisy di Makkah, masa lalu. (liustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Aisyah rha berkata, "Aku ingin memasuki Ka'bah dan sholat di dalamnya. Maka Nabi Muhammad SAW memegang tanganku dan memasukkan aku di dalam Hathim. Kemudian beliau bersabda: "Bila engkau ingin masuk Kabah, datanglah kemari dan kerjakanlah shalat di sini, karena ia adalah bagian dari Ka'bah. Ketika kaummu membangun Kabah, mereka mengeluarkan bagian ini dari Kabah karena kurangnya biaya. (HR. Abu Dawud)

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi menerangkan hadits di atas. Menurutnya, masuk ke dalam Baitullah adalah mustahab. 

Baca Juga

"Ia adalah tempat khusus diterimanya doa," tulis Syekh Maulana Muhammad Zakariyya dalam kitabnya Fadhilah Haji, Sabtu (8/1).

Akan tetapi, masuk ke dalamnya dengan cara menyuap tidak boleh. Bahwa ketika orang-orang Quraisy membangun Ka'bah, mereka meninggikan atap bagian dalam dan meninggikan pintu Kabah supaya orang tidak bisa masuk ke dalamnya tanpa tangga. 

"Kemudian dengan sesuka hati, mereka memasukkan siapa saja yang dia kehendaki ke dalam Ka'bah, dan mencegah siapa saja yang mereka kehendaki," katanya.

Rasulullah saw bercita-cita untuk membangun Kabah seperti sediakala. Oleh karena itu,Rasulullah saw. bersabda kepada 'Aisyah rha: 

"Orang-orang Arab baru masuk Islam. Dengan dirobohkannya Kabah aku takut mereka akan marah. Kalau saja bukan karena itu, tentu aku akan membangun Kabah dari tahap pertama dan memasukkan bagian Hathim ke dalamnya, dan memberinya dua pintu supaya orang-orang masuk dari pintu yang satu dan keluar dari pintu yang lain dan menempelkan pintunya ke tanah. Kaummu meninggikan pintunya dengan maksud siapa saja yang mereka kehendaki mereka masukkan ke dalamnya."

Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda kepada 'Aisyah rha,"Kaummu tidak sempurna dalam membangun Ka'bah. Seandainya saja mereka tidak dekat dengan zaman kekufuran, pasti aku akan memasukkan bagian yang mereka keluarkan dari dalam Kabah." 

Setelah itu, Rasulullah SAW menunjukkan bagian yang beliau maksud, kurang lebih tujuh hasta. Berdasarkan riwayat ini dan yang semacamnya, ketika Abdullah bin Zubair ra. membangun Kabah pada zamannya, ia membangunnya sesuai dengan kehendak Rasulullah SAW dan memasukkan Hathim ke dalam Ka'bah. 

Akan tetapi, setelah ia wafat, pada masa pemerintahan Abdul Malik, Hajjaj telah mengubahnya kembali seperti yang ada pada zaman Nabi SAW Apa pun niat Hajjaj, hanya Allah yang tahu,akan tetapi ini adalah nikmat dari Allah SWT, yakni bagian Hathim dibuat di luar Kabah dan itu memudahkan setiap orang untuk memasuki Kabah.

Untuk masuk ke bagian itu tidak perlu menyuap.Siapa saja yang mau dan kapan saja ia bisa pergi ke sana dan mengerjakan shalat di sana dan berdoa, karena bagian itu secara hukum adalah bagian Ka'bah.

Oleh karena itu, ketika Aisyah rha hendak masuk ke dalam Ka'bah untuk shalat di dalamnya, Rasulullah saw memegang tangannya dan memasukkannya ke dalam Hathim dan bersabda. 

"Sholatlah di sini, Khususnya, wanita sangat sulit untuk masuk ke dalam Kabah. Bagian ini adalah ghanimah dan anugerah dari Allah swt. Masuk ke dalam Kabah itu mustahab, namun adab-adabnya lebih banyak."

Para ulama menulis bahwa bila seseorang masuk ke dalam Kabah, hendaknya ia masuk dengan penuh wibawa dan mengagungkannya. Yang utama adalah masuk Kabah dengan tidak memakai khuf, dan mandi sebelum memasukinya.

Kemudian masuk dengan penuh khusyu' dan sambil menangis. Seseorang bertanya kepada seorang waliyullah.

"Apakah engkau pernah masuk Kabah?” Sang wali menjawab. "Kakiku ini tidak layak untuk berjalan di dalam rumah suci Allah. Bagaimana mungkin aku menganggapnya layak, karena aku tahu di mana saja kakiku ini pernah melangkah. Dan dengan niat buruk, kakiku ini sering aku langkahkan."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement