Senin 10 Jan 2022 08:27 WIB

Kemenag Evaluasi One Gate Policy Setelah Empat Kali Keberangkatan

One gate policy merupakan kebijakan sistem pemberangkatan jamaah secara terpusat

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Calon Jamaah umroh merapikan koper miliknya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (1/11). Ratusan jamaah diberangkatkan ke tanah suci pada Ahad (1/11). Hal ini merupakan pemberangkatan perdana setelah umroh ditutup pada februari akibat pandemi Covid-19.
Foto: Prayogi/Republika
Calon Jamaah umroh merapikan koper miliknya di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (1/11). Ratusan jamaah diberangkatkan ke tanah suci pada Ahad (1/11). Hal ini merupakan pemberangkatan perdana setelah umroh ditutup pada februari akibat pandemi Covid-19.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Jamaah umroh Indonesia sudah berangkat ke tanah suci dengan mengikuti aturan one gate policy. Kebijakan ini pun akan dievaluasi setelah empat kali keberangkatan jamaah umroh.

"Rencana setelah empat kali keberangkatan dievaluasi," kata Direktur Bina Umroh dan Haji Khusus, Nur Arifin saat dihubungi Republika, Ahad (9/1/2022)

Sebelumnya Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Hilman Latief, meminta penyelenggara dan jamaah mendukung kebijakan one gate policy. Hal selalu ia sampaikan ketika melepas keberangkatan jamaah umroh.

"Kita bersama harus mendukung one gate policy atau kebijakan Satu Pintu Umrah yang ditetapkan Kemenag," ujar Hilman dalam keterangan yang didapat Republika, Ahad (9/1).

Menurutnya, kebijakan ini disebut harus menjadi perhatian bersama mengingat dalam perjalanan ibadah umroh, peran Kemenag ada pada fungsi fasilitasi dan koordinasi. Sementara, untuk operator pelaksanaan menjadi tanggung jawab PPIU.

"Sistem one gate policy merupakan kebijakan sistem pemberangkatan jamaah secara terpusat, yang telah ditetapkan Kemenag. Aturan ini mengatur seluruh jamaah umroh berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta dan menjalani karantina di Jakarta," lanjutnya.

Kebijakan tersebut juga mengatur tentang pemeriksaan kesehatan, tes PCR/SWAB, pengecekan status vaksinasi, keimigrasian, hingga pengurusan dokumen lainnya. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan melindungi jamaah, memberikan proteksi dengan maksimal, serta memastikan jemaah dalam kondisi siap dengan dokumen yang valid dan terjaga.

Menurut Hilman, pemberangkatan perdana jamaah umroh sejumlah 419  orang hari ini telah mengikuti prosedur OGP. Dengan demikian, kepatuhan terhadap protokol kesehatan baik di Indonesia dan Arab Saudi dapat dipantau dengan baik.    

"Umroh perdana di tahun ini bisa menjadi penentu untuk umrah ke depan, bahkan untuk penyelenggaraan haji di tahun ini," ucapnya.  

Ia juga menyatakan harapannya agar keberangkatan 419 jamaah umroh kali ini diharapkan berjalan lancar. Dengan demikian, perjalanan umroh selanjutnya dapat segera dilakukan juga.  

 

Keberangkataan ini merupakan penantian panjang setelah ditunda berkali-kali yang akhirnya bisa diwujudkan. Setidaknya, ada puluhan ribu jamaah umroh yang tersebar di seluruh Indonesia yang masih tertunda keberangkatannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement