Rabu 12 Jan 2022 18:13 WIB

Pemkot Surabaya Operasi Pasar Minyak Goreng Gelontorkan 14,4 Ribu Liter

Minyak goreng operasi pasar di dua lokasi di Surabaya dijual Rp 14 ribu per liter.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Seorang warga menunjukan minyak goreng kemasan yang dibeli saat operasi pasar minyak goreng murah di kawasan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Selasa (11/1/2022).
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Seorang warga menunjukan minyak goreng kemasan yang dibeli saat operasi pasar minyak goreng murah di kawasan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Selasa (11/1/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelontorkan 14.400 ribu liter minyak goreng melalui operasi pasar yang digelar di Kota Pahlawan, Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Rabu (12/1/2022). Langkah itu dilakukan guna menstabilkan harga komoditas minyak di pasaran, yang sempat melonjak.

"Tujuan operasi pasar ini untuk menstabilkan harga pasar. Kita akan melakukan operasi ini hingga beberapa hari ke depan," kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem di Kota Surabaya, Rabu.

Baca Juga

Menurut dia, operasi pasar minyak goreng digelar di dua tempat, yaitu di RW 9 Jalan Tambak Dukuh 1, Kelurahan Kepasari, Kecamatan Genteng dan Balai RW 3 Jalan Peneleh Gang 3 Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya. Fauzie mengatakan, dalam operasi pasar kali, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan beberapa produsen atau distributor.

Di antaranya, dari PT Mega Suryamas yang menyediakan 700 karton (per karton isi 12 = 8.400 liter) dan PT Smart 500 karton (per karton isi 12 = 6.000 liter). "Jadi, kami di-support oleh mereka, makanya harganya hanya Rp 14 ribu," kata Bang Yos, sapaan akrab Fauzie.

Dia menjelaskan, operasi pasar sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Surabaya, terutama yang terdampak langsung kenaikan harga minyak goreng. Selama ini, para pelaku usaha kecil yang bahan bakunya menggunakan minyak goreng dan juga masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sangat terbebani naiknya harga minyak goreng."

Makanya kami batasi juga pembeliannya, maksimal setiap orang membeli dua liter. Masing-masing pembeli juga harus membawa dan menyerahkan foto copy KTP supaya tidak ada yang double pembeliannya. Kami juga berharap tetap menerapkan protokol kesehatan dan diharapkan membawa tas kantong sendiri serta membawa uang pas," ujar bang Yos.

Salah satu warga Tembok Dukuh, Nuraini menyampaikan, terima kasih banyak kepada Pemkot Surabaya yang telah menggelar operasi pasar. Pasalnya , operasi pasar semacam ini sangat bermanfaat bagi warga, apalagi minyak goreng harganya terus merangkak naik.

"Alhamdulillah ada operasi pasar semacam ini, jadi lebih ringan. Apalagi keluarga saya sering goreng-goreng, tentu sangat membantu ini. Sekali lagi terimakasih banyak Pak Wali Kota dan jajaran Pemkot Surabaya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement