Jumat 14 Jan 2022 21:12 WIB

Antisipasi Omicron, Ini yang Dilakukan Kabupaten Banyumas

Saat ini cakupan vaksinasi di Banyumas yakni 86,86 persen.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menerapkan sejumlah langkah antisipasi untuk menghadapi varian Omicron Covid-19. Salah satu cara yang dilakukan dengan memastikan seluruh penduduk telah divaksin.

Saat ini cakupan vaksinasi di Kabupaten Banyumas yakni sebesar 86,86 persen atau 1.214.674 jiwa dari target 1.398.427  orang. Dengan rincian lansia sekitar 70,86 persen (137.553 orang dari target 194.112 orang) dan vaksinasi anak 85,20 persen.

Bupati Banyumas Achmad Husein meminta agar para lansia dan guru yang belum divaksinasi agar segera mendapatkan vaksinasi. Sekitar 29 persen lansia dan 15 persen guru yang belum divaksinasi adalah kelompok komorbid.

"Guru yang komorbid kita minta bisa diperiksa di RS apakah itu memang betul-betul tidak bisa, atau hanya takut vaksin. Kalau tidak bisa ya dimaklumi, tetap ke sekolah, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat," ujar Husein saat memimpin rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Kantor Bupati Banyumas, Jumat (14/1).

Menurut Husein, para guru komorbid ini memang harus lebih dipantau, karena kondisi mereka yang lebih rawan terhadap virus corona. Sedangkan untuk lansia yang komorbid dan umumnya berada di desa-desa, ia meminta dinas terkait untuk mendata mereka secara lengkap, guna mengecek secara berkala kesehatan mereka.

Untuk itu, ia meminta relawan-relawan dikerahkan untuk mendata para lansia tersebut. Bagi lansia yang enggan untuk divaksin, Husein bahkan menyarankan agar diberikan sembako ke mereka. "Biasanya mereka malas ke puskesmas, bukannya menolak. Jadi ada dua cara, didatangi atau diberi stimulan berupa sembako," kata Husein.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Sadiyanto menegaskan, peningkatan kesadaran masyarakat untuk terus menjalankan protokol kesehatan sangat diperlukan untuk mencegah gelombang Covid-19 akibat Omicron.

Saat ini pihaknya tengah berupaya agar vaksinasi dapat mencakup seluruh masyarakat di Banyumas. Karena varian virus corona apapun sejauh ini masih membahayakan untuk penderita komorbid.

"Bagaimanapun tidak berbahaya kalau mengenai komorbid kan berisiko, itu makanya yang perlu diamankan yang komorbid, terutama yang lansia," ujarnya.

Selain itu Dinkes juga meningkatkan 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Dinkes telah mewajibkan 40 puskesmas untuk melakukan tes acak masing-masing 10 per hari.

"Kita dijatahnya sebenarnya 244 tes, tapi ada sekitar 350-400 tes per hari karena puskesmas kita tugasi paling tidak 10 sehari," kata Sadiyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement