Selasa 18 Jan 2022 16:43 WIB

Antisipasi Omicron, Ruang Isolasi Terpusat di Tasikmalaya Disiagakan

Ruang isolasi di RS Dewi Sartika dan Purbaratu masih disiagakan untuk pasien Omicron.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
RS isolasi (ilustrasi). Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mulai mengantisipasi kemunculan kasus Covid-19 varian Omicron.
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
RS isolasi (ilustrasi). Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mulai mengantisipasi kemunculan kasus Covid-19 varian Omicron.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mulai mengantisipasi kemunculan kasus Covid-19 varian Omicron. Meski belum ditemukan kasus Omicron di Kota Tasikmalaya, sejumlah langkah persiapan telah dilakukan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, mengatakan, salah satu persiapan yang dilakukan adalah tetap menyiagakan ruang isolasi terpusat di Rumah Sakit (RS) Dewi Sartika dan RS Purbaratu. Selain itu, ruang isolasi untuk pasien Covid-19 di RSUD dr Soekardjo dan rumah sakit swasta tetap disiagakan meski tak ada pasien. 

Baca Juga

"Untuk ruang isolasi, sampai hari ini di RS Dewi Sartika dan Purbaratu masih kami siagakan, juga di RSUD dan rumah sakit swasta. Kalau terjadi lonjakan, itu siap kami gunakan," kata dia, Selasa (18/1/2022).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya per Selasa, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit untuk penanganan kasus Covid-19 hanya 0,41 persen. Dari 242 tempat tidur yang tersedia, hanya satu unit yang digunakan untuk mengisolasi pasien Covid-19. 

Sementara di ruang isolasi terpusat RS Purbaratu dan RS Dewi Sartika, BOR-nya tercatat nol persen. Dari total 152 tempat tidur yang ada, seluruhnya tak digunakan.

Uus memastikan, seluruh petugas yang ada di ruang isolasi juga tetap siaga. "Mudah-mudahan sih tak terpakai," kata dia.

Selain menyiagakan ruang isolasi, ia menambahkan, pihaknya juga terus menggecarkan vaksinasi Covid-19. Harapannya, masyarakat dapat mencapai kekebalan komunitas (herd immunity), sehingga bisa lebih kebal dalam menghadapi potensi lonjakan kasus Omicron. 

"Penerapan prokes juga akan diperkuat. Begitu juga tracing dan testing akan kami perkuat," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement